Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pembongkaran Makam Siswa SMK di Sragen

Siswa SMK yang Makamnya Dibongkar di Sragen Sempat Pamit Mau Latihan Silat Sebelum Lost Contact

Bude GRO, Diah Pitasari menceritakan malam sebelum meninggal dunia, GRO sempat pamit kepada neneknya hendak latihan pencak silat.

TribunSolo.com/Septiana Ayu
Bude GRO, Diah Pitasari saat ditemui TribunSolo.com di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jumat (29/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Keluarga GRO (17), siswa SMK di Semarang yang meninggal dunia karena ditembak menceritakan keberadaan GRO sebelum meninggal dunia.

Bude GRO, Diah Pitasari menceritakan malam sebelum meninggal dunia, GRO sempat pamit kepada neneknya hendak latihan pencak silat.

"Saat itu izin ke Uti-nya, saya diluar kota, keluar rumah Utinya itu 19.30 WIB, setelah salat isya kalau malam minggu pamitnya mau pencak silat," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (29/11/2024).

Lanjut Diah, sekira pukul 23.30 WIB, GRO ditelfon ayahnya, untuk menceritakan keberadaan GRO.

Dari telfon itu, GRO mengatakan kepada sang ayah bahwa latihan pencak silatnya sudah selesai.

Baca juga: Keluarga Setuju Bongkar Makam Siswa SMK di Sragen : Pulihkan Nama Baik, Tak Terima Disebut Gangster

Kepolisian melakukan ekshumasi makam siswa SMK Negeri 4 Semarang, GRO (17) di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen pada Jumat (29/11/2024) siang.
Kepolisian melakukan ekshumasi makam siswa SMK Negeri 4 Semarang, GRO (17) di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen pada Jumat (29/11/2024) siang. (Tribunjateng.com/ Agus Iswadi)

Namun, tidak langsung pulang karena makan malam dulu bersama teman-temannya.

Saat ditelfon sang ayah, GRO sedang menunggu makanan yang dipesan sedang disiapkan.

"Setelah itu lost contact, ditelfon berdering tapi tidak diangkat, kita sampai siang masih mencari, ayahnya WA-nan sama saya," jelasnya.

Menurutnya, karena tidak bisa dihubungi, keluarga langsung mencari keberadaan GRO.

"Satu jam sebelum polisi menghubungi, kita masih mencari, terus polisi menghubungi kitapukul 12.27 WIB, disuruh datang ke kamar jenazah RS Kariadi," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved