Klaten Bersinar
5 Inovasi Bupati Klaten Sri Mulyani di Bidang Kesehatan : Dijuluki Bunda Asuh Anak Stunting
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani, melakukan sederet inovasi di bidang kesehatan dalam masa jabatannya selama dua periode, yakni 2017–2021 dan 2021–2024.
Selama kepemimpinannya, Sri Mulyani termasuk kepala daerah yang fokus di bidang kesehatan.
Terlihat dari Sri Mulyani yang dikukuhkan sebagai bunda asuh anak stunting.
Baca juga: 4 Gebrakan Bupati Klaten Sri Mulyani Jelang Purnatugas, Undang Investor Masuk Kabupaten Bersinar
Penetapan ini dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Di masa kepemimpinan Sri Mulyani, Kabupaten Klaten juga menerima penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2023 kategori Padapa.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Kementerian Kesehatan RI, dengan diserahkan Menteri Kesehatan kepada Bupati Klaten Sri Mulyani, di Jakarta, setahun silam.
Catatan TribunSolo.com, berikut inovasi Sri Mulyani di bidang kesehatan pada dua periode kepemimpinannya:
1. Inovasi Gong Ceting untuk Perangi Stunting

Untuk informasi, Bupati Klaten Sri Mulyani pernah dikukuhkan sebagai bunda asuh anak stunting.
Penetapan ini dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dalam acara Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting), yang digelar oleh BKKBN di Pendopo Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten, Rabu (30/11/2022) silam.
Dalam momen itu, Sri Mulyani menyebut jika Pemkab Klaten terus mengupayakan penurunan angka stunting, salah satunya melalui acara Gong Ceting ini.
Program ini merupakan kerja sama BKKBN dan Pemkab Klaten serta unsur perguruan tinggi, khususnya Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Institut Teknologi Sains dan Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Ucap Syukur Saat Resmikan Palang Perlintasan Kereta Api Desa Boto Wonosari Klaten
Program Gong Ceting ini melibatkan banyak mahasiswa untuk menyosialisasikan kampanye cegah stunting dan pendampingan keluarga.
Sri Mulyani melibatkan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan pelatihan kepada remaja, ibu hamil, ibu nifas, dan ibu yang memiliki anak Baduta (bayi di bawah dua tahun).
Di bawah kepemimpinan Sri Mulyani, Kabupaten Klaten sukses menekan angka stunting secara signifikan.
2. Garda Terdepan Perangi Covid-19

Selama pandemi Covid-19, Bupati Klaten Sri Mulyani melakukan upaya pemulihan dengan dua aspek yakni kesehatan dan perekonomia nsebagai prioritas utama.
Selama pandemi melanda Klaten, Sri Mulyani fokus memberikan pembinaan terhadap UMKM dengan pemberian modal.
Selain itu dirinya juga memberikan keterampilan melalui tim pengegrak PKK di seluruh desa/kelurahan Kabupaten Klaten untuk memulihkan ekonomi kerakyatan.
Setelah pandemi Covid-19 berlalu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, tak henti mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan selalu berperilaku hidup sehat.
Menurutnya, menjaga kebersihan bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
Pesan tersebut disampaikan Bupati, pada upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di halaman Pemkab setempat, Selasa (12/11/2024) lalu.
3. Launching ILP Kesehatan

Peluncuran Integrasi Layanan Primer (ILP) bidang kesehatan jadi upaya Bupati Klaten Sri Mulyani tingkatkan kesehatan masyarakat lewat peningkatan kualitas layanan.
ILP bidang kesehatan tersebut resmi diluncurkan Bupati Klaten Sri Mulyani, di Gedung Graha Bung Karno (GBK), Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten pada Minggu (14/7/2024).
Diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten Anggit Budiarto mengungkapkan jika transformasi di bidang kesehatan itu terdiri ada 6 pilar.
Enam pilar transformasi kesehatan, yaitu Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Pembiayaan Kesehatan Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Ucap Syukur Saat Resmikan Palang Perlintasan Kereta Api Desa Boto Wonosari Klaten
Pilar transformasi ini mencakup upaya promotif dan preventif yang komprehensif, perluasan jenis antigen, imunisasi, penguatan kapasitas dan perluasan skrining di layanan primer dan peningkatan akses, SDM, obat dan kualitas layanan serta penguatan layanan laboratorium untuk deteksi penyakit atau faktor risiko yang berdampak pada masyarakat.
Lebih lanjut ia mengungkapkan jika ILP merupakan integrasi layanan kesehatan primer mulai dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Klaten hingga tingkat Posyandu atau desa.
Melalui terobosan ini, Posyandu bisa melakukan skrining kesehatan masyarakat yang datanya terintegrasi dengan layanan di tingkat Puskesmas.
“Ini menjadi sebuah transformasi, di mana Kemenkes mewajibkan untuk dilakukan ILP,” paparnya.
Anggit menegaskan, dengan diluncurkannya program tersebut akan mempercepat layanan yang akan diterima oleh masyarakat.
Baca juga: Tak Hanya Bioskop, Bupati Sri Mulyani Harap Ada Investor di Bidang Perhotelan Masuk Klaten
"Jadi kalau mau periksa di Puskesmas induk jauh, bisa melakukan pemeriksaan di Posyandu," jelasnya.
Dirinya berharap, dengan program ini semua Puskesmas di Kabupaten Klaten dapat menerapkan sistem terintegrasi dengan setiap wilayah.
"Sehingga pencegahan terhadap penyakit lebih bisa ditingkatkan. Karena sejak dini sudah bisa melakukan deteksi penyakit atau faktor risiko yang berdampak pada masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani menyampaikan apresiasinya atas peluncuran program ILP di bidang kesehatan tersebut.
Ia berharap dengan adanya integrasi ini turut meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah Klaten bagi seluruh masyarakat.
“Lewat program ini, saya juga berharap akan memberikan dampak pada peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat."
"Sehingga, kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Klaten akan semakin meningkat,” ungkapnya.
4. Sederet Penghargaan Kemenkes

Di bawah kepemimpinan Sri Mulyani, Kabupaten Klaten menerima penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2023 kategori Padapa.
Penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI tersebut diserahkan Menteri Kesehatan kepada Bupati Klaten Sri Mulyani, di Jakarta, Selasa (28/11/2023) lalu.
Sri Mulyani sendiri menyebut jika Swasti Saba diperoleh berkat kerja keras pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan pihak terkait lain, dalam mewujudkan Kabupaten Klaten yang sehat.
Baca juga: Lewat KPU Klaten Bersholawat, Bupati Sri Mulyani Ajak Warga Gunakan Hak Pilih Pilkada Serentak 2024
“Alhamdulillah ini merupakan penghargaan di penghujung tahun 2023. Semoga seluruh masyarakat Kabupaten Klaten selalu sehat, pemerintah daerah juga selalu sehat, dan seluruhnya sehat. Tak lupa, terima kasih juga saya sampaikan pada seluruh jajaran Dinas Kesehatan, dan seluruh tenaga kesehatan yang ada di Klaten,” tuturnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan, pemberian penghargaan kabupaten/ kota sehat Swastisaba dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), menjadi agenda rutin Kementerian Kesehatan.
Kegiatan itu merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen dan implementasi dari provinsi, kabupaten/ kota, dan masyarakat, untuk meningkatkan serta mewujudkan lingkungan yang bersih, aman, nyaman, sehat secara holistik dan berkelanjutan.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan Sertifikat Bebas Frambusia kepada Klaten.
Sertifikat Bebas Frambusia dan Sertifikat Eliminasi Filariasis oleh Menteri Kesehatan RI kepada sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Klaten.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya mewakili Pemerintah Kabupaten Klaten menerima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI.
Terakhir, Kabupaten Klaten juga meraih penghargaan Paramesti dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Penghargaan tersebut diberikan oleh Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kepada Bupati Klaten, Sri Mulyani pada acara Puncak Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2024, di Auditorium Siwabessy Gedung Prof Sujudi Kemenkes RI, Jakarta, Selasa (04/06/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Kesehatan RI menganugerahkan penghargaan kepada 13 Kabupaten /kota se-Indonesia, salah satu diantaranya adalah Pemerintah Kabupaten Klaten yang telah menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang kawasan tanpa rokok.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan melalui HTTS dan penganugerahan penghargaan Paramesti, Kabupaten/kota diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingya komsumsi makanan yg bergizi dibanding dengan rokok. Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat pengendalian komsumsi tembakau.
5. Bangun Poli Klinik Terpadu RSBW dengan Faskes Mumpuni

Pemkab Klaten membangun Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Bagas Waras Klaten untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan bahwa pembangunan Gedung Poli Klinik Terpadu milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagas Waras ini sudah selesai 100 persen dan segera akan diresmikan.
Pembangunan yang menelan dana kurang lebih 58 miliyar tersebut nantinya akan terus dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan yang mumpuni.
Sri Mulyani berharap semoga dengan pengembangan rumah sakit tersebut dapat memenuhi jumlah kebutuhan bed bagi masyarakat Kabupaten Klaten.
(*/adv)