Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Di Balik Nyamannya Naik Kereta Api, Ada Customer Service Mobile yang Siap Jadi Sahabat Penumpang

Peran petugas dari Kereta Api Indonesia (KAI) tidak kalah penting. Sebab, mereka juga menjadi wajah pelayanan kereta api.

Istimewa
Safira Dini Maharani saat bertugas menjadi CSM di Stasiun Semarang Poncol, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSOLO.COM - Untuk Anda yang terbiasa menggunakan layanan transportasi kereta api, tentunya akan sangat familiar dengan keberadaan para petugas siaga di dalam atau luar kawasan stasiun.

Mereka adalah petugas dari Kereta Api Indonesia (KAI). Namun, peran mereka tidak kalah penting. Sebab, mereka juga menjadi wajah pelayanan kereta api, baik di stasiun atau di kereta.

Nah, pada hari biasa, para penumpang dapat meminta bantuan mereka. Atau, sekedar bertanya pada petugas yang berada di ruangan customer service. 

Namun, pada momen tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri atau Natal dan Tahun Baru, Anda akan menemui hal yang berbeda. Beberapa petugas akan lebih banyak bertugas di seputaran luar stasiun, terutama di dekat pintu masuk keberangkatan atau loket hingga mesin Cetak Tiket Mandiri. 

Ya, mereka adalah petugas yang dikenal sebagai Customer Service Mobile (CSM). Mereka hadir layaknya seorang sahabat yang ada ketika dibutuhkan. Terutama, ketika para penumpang mengalami kendala dalam mengakses layanan di stasiun. 

Mereka bertanggung jawab menyampaikan informasi yang dibutuhkan mengenai perjalanan kereta api dan hal-hal lain yang berkaitan dengan layanan KAI. Caranya, adalah dengan cara jemput bola atau mendekati pelanggan di stasiun.

Memastikan para penumpang nyaman dan mengakses semua layanan secara maksimal menjadi tanggung jawab Safira Dini Maharani (24). Gadis asal Semarang yang bertugas menjadi CSM di Stasiun Semarang Poncol ini menjelma bak sahabat yang mengulurkan bantuan untuk teman membutuhkan.

“Apalagi banyak penumpang lansia atau berkebutuhan khusus. Di situlah kami harus sigap untuk memastikan mereka mendapatkan bantuan. Jika tidak, bisa-bisa mereka malah tertinggal kereta hanya karena kebingungan,” kata Safira.

Hanya dengan melihat gestur penumpang, Safira pun bisa mengetahui jika seorang penumpang bantuan. 

“Biasanya yang mondar-mandir, celingak-celinguk, itu harus segera kami bantu,” katanya. 

Tugas yang diemban para petugas CSM ini tidak mudah. Safira mengaku hampir selalu saja ada penumpang yang tertinggal keberangkatan kereta. Alasannya pun bermacam-macam. Ada yang kesulitan mencetak tiket di mesin Cetak Tiket Mandiri, atau kebingungan membaca rute jalur kereta.

Jika sudah tertinggal demikian, maka biasanya penumpang akan dialihkan ke armada berikutnya dengan rute yang sama.

“Setelah berjalannya waktu kami menganalisis laporan harian soal keberadaan penumpang yang tertinggal. Yang sering terjadi adalah kesulitan cetak tiket atau baca rute jalur kereta. Ini yang terus kami tingkatkan demi memastikan penumpang berangkat sesuai jadwal yang mereka kehendaki,” ujar Safira. 

Bekerja di momen liburan pun tidak selamanya mudah. Menepi dari kehangatan berkumpul dengan keluarga di rumah juga harus dihadapi. Namun, Safira mengaku ada kepuasan tersendiri hadir memberikan bantuan untuk penumpang yang membutuhkan.

“Melihat binar-binar mata mereka yang begitu antusias untuk segera menumpang kereta api rasanya menyenangkan,” tuturnya.

Baca juga: Perhatian Lebih PT KAI Terhadap Barang Bawaan Penumpang: Ramahnya Kondektur hingga Aplikasi e-Porter

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved