Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sritex Dinyatakan Pailit

Satu Pekan Lagi 10 Ribu Buruh Sritex Gelar Aksi di Jakarta, Pamitan ke Anggota DPRD Sukoharjo 

Seminggu lagi 10 ribu buruh PT.Sritex akan menggelar aksi di Jakarta. Mereka ingin memperjuangkan nasibnya.

TribunSolo.com/Anang Maruf
Satu pekan menjelang keberangkatan ke Jakarta, perwakilan buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) melakukan audiensi sekaligus pamitan dengan DPRD Sukoharjo, Senin (6/1/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Satu pekan menjelang keberangkatan ke Jakarta, perwakilan buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) melakukan audiensi sekaligus pamitan dengan DPRD Sukoharjo, Senin (6/1/2025). 

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan aksi yang akan diikuti sekitar 10 ribu buruh pada 14-15 Januari 2025 mendatang.

Keberangkatan buruh dipicu oleh penolakan kasasi yang diajukan oleh PT Sritex oleh Mahkamah Agung (MA), yang memperkuat status pailit perusahaan.

Koordinator Serikat Pekerja Sritex Grup, Slamet Kaswanto mengatakan kunjungan ke DPRD Sukoharjo merupakan bentuk penghormatan kepada para wakil rakyat di daerah sebelum berangkat ke Jakarta. 

"Kami pamit dulu dengan yang punya daerah, karena DPRD Sukoharjo adalah representasi dari masyarakat dan buruh di sini. Harapannya, aspirasi kami bisa diteruskan ke pusat," ujar Slamet, Senin (6/1/2025).

Slamet mengaku persiapan untuk aksi ini terus dimaksimalkan, dengan jumlah 10 ribu buruh.

Baca juga: Rencana 10 Ribu Buruh PT Sritex Sukoharjo, Patungan Naik 200 Bus Tagih Janji Presiden Prabowo

Selain itu, mereka akan berkumpul di Sukoharjo pada 13 Januari 2025 sore.

Mereka akan berkumpul di Monas sebelum menuju Istana Negara, Mahkamah Agung, dan DPR RI pada hari pertama aksi.

"Kami berharap ada solusi konkret dari pemerintah pusat, terutama terkait komitmen Presiden agar PHK massal tidak terjadi. Kami juga berharap, dengan koordinasi ini, aspirasi dari daerah bisa sampai ke pusat dan ditindaklanjuti dengan serius," ujarnya.

Lebih lanjut Slamet menambahkan, aksi ini bertujuan menyampaikan aspirasi kepada eksekutif, legislatif, dan yudikatif terkait kelangsungan usaha PT Sritex yang terancam akibat putusan tersebut.

"Kami ingin meminta kejelasan kepada Pemerintah Pusat terkait putusan MA. Kalau status pailit tetap berlaku, ada kekhawatiran akan terjadi PHK massal yang akan berdampak pada nasib ribuan keluarga buruh," katanya 

Dalam aksi nanti, para buruh berencana mengunjungi tiga lembaga negara pada hari pertama, yakni Mahkamah Agung, Istana Negara, dan DPR RI.

Pada hari kedua, mereka akan mendatangi sejumlah kementerian untuk berdialog langsung mengenai kelangsungan usaha PT Sritex. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved