Makan Bergizi Gratis di Solo
Alasan Klaten, Sragen dan Solo Belum Laksanakan Program Makan Bergizi Gratis
Tiga daerah di Solo Raya belum melaksanakan program makan bergizi gratis, yakni Solo, Sragen, dan Klaten.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo belum melaksanakan program Makan Bergizi Gratis, Senin (6/1/2025) kemarin.
Sekretaris Daerah Kota Solo Budi Murtono mengungkapkan, pihaknya baru menerima informasi pelaksanaan di Solo dimulai tanggal 13 Januari 2025 mendatang hanya baru salah satu kecamatan yakni Jebres.
“Nanti yang baru siap untuk tanggal 13 yang Jebres. Yang melaksanakan yang siap sarana dan prasarana pendukungnya,” ungkapnya.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kodim 0735 Surakarta Jhoni Prabowo mengatakan, pihaknya mengikuti pelaksanaan putaran kedua.
Sejauh ini ada 4 putaran yang akan dilaksanakan dalam 4 minggu ke depan.
“Jadi memang serentak tanggal 6 Januari, kami melaksanakan di periode sesi kedua karena ada periodisasi PGN tanggal 6 Januari, 13 Januari, 20 Januari dan 27 Januari. Kami periodisasi kedua tanggal 13 Januari,” tuturnya.
Setidaknya ada 2.974 sasaran di Kecamatan Jebres yang memperoleh makan bergizi gratis.
Ribuan sasaran itu termasuk siswa, ibu hamil dan menyusui.
“Untuk satuan layanan pemenuhan gizi di Kota Surakarta khususnya di Kecamatan Jebres sasaran pemanfaatnya ini 2.974 itu sudah termasuk siswa, anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita,” ungkapnya.
Sebanyak tujuh sekolah di Jebres, Solo menjadi sasaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada Senin (13/1/2025) mendatang. Di antaranya SD N Purwodiningratan, SMK N 8 Surakarta, SD N Kepatihan Wetan, SMP 14 Surakarta, SMA Widya Wacana, TK Warga, dan SD Warga.
Klaten dan Sragen Belum Melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis
Ada 2 daerah yang di Solo Raya yang belum melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Berdasarkan rencana, program makan bergizi gratis ini harusnya dilaksanakan pada Senin (6/1/2025).
Hanya saja, Klaten dan Sragen belum melaksanakan program ini lantaran masih pembangunan dapur umum dan menunggu anggaran.
Progam ini, merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.
Meski program nasional ini serentak mulai beroperasi hari ini, nyatanya di Klaten belum dilakukan.
Pasiter Kodim 0723/ Klaten, Kapten Inf. Sutrisno yang bertugas mengawasi program tersebut mengatakan bila saat ini pelayanan belum siap karena masih proses.
"Pelayanan tanggal 6 (hari ini), belum siap," ujarnya saat ditemui di Mako Kodim 0723/Klaten.
"Kita sudah laporkan ke komando atas, memang kita belum siap," imbuhnya.
Hal ini terjadi, karena masih adanya proses pembangunan dapur umum atau satuan Pelayanan Pemenuhan gizi (SPPG) yang berada di bawah kordinasi TNI.
Baca juga: Klaten Belum Laksanakan Program Makan Bergizi Gratis, Dapur Umum Masih Tahap Pembangunan
Program MBG di Sragen Tunggu Anggaran
Program makan bergizi gratis mulai resmi dijalankan pada Senin (6/1/2025).
Meski begitu, program makan bergizi gratis belum mulai dijalankan di Kabupaten Sragen.
Hal tersebut disampaikan oleh Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung.
Menurutnya, program makan bergizi gratis masih menunggu petunjuk dari Badan Gizi Nasional (BGN).
"Hari ini belum, Sragen belum bisa terlaksana, karena masih menunggu petunjuk dari Badan Gizi Nasional," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (6/1/2025).
"Kemungkinan minggu depan baru bisa beroperasional," tambahnya.
Selain itu, Ricky menambahkan program makan bergizi gratis belum dijalankan juga karena terkendala anggaran.
"Kendala sementara karena anggaran, anggaran belum, anggaran belum turun, mungkin kita belum bisa bergerak," jelasnya.
Sementara itu, sudah ada satu titik dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Sragen.
Dapur SPPG tersebut beralamat di Kampung Mojo Wetan, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen.
(*)
Kisah Korban Tergiur Dugaan Penipuan Berkedok MBG Solo : Bak MLM, Mertua hingga Tetangga Terjerat |
![]() |
---|
Cerita Korban Dugaan Penipuan Berkedok MBG Solo, Stress Kena Sanksi Sosial Ajak 50 Orang Bergabung |
![]() |
---|
Para Korban Dugaan Penipuan Berkedok Mitra MBG di Solo Ramai-ramai Lapor, Ngaku Rugi Ratusan Juta |
![]() |
---|
Namanya Ikut Terseret Kasus Dugaan Penipuan Mitra MBG, Paulus Haryoto 3 Kali Jadi Anggota DPRD Solo |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Penipuan Berkedok MBG di Solo: Eks Anggota DPRD Haryoto Paulus Buka Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.