Polemik Jalur Pendakian
BTNGM Kaji Jalur Gancik Jadi Jalur Resmi Pendakian Merbabu, Ternyata Sudah Diajukan Sejak 2016
Jalur pendakian Merbabu via Gancik akan dilakukan pengkajian. Ini akan dilakukan oleh Balai taman nasional gunung Merbabu (BTNGM).
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Balai taman nasional gunung Merbabu (BTNGM) akan melakukan kajian pembukaan jalur pendakian Merbabu Gancik, Desa/Kecamatan Selo.
Jalur itu sebenarnya sudah sejak 2016 diminta untuk dibuka secara resmi.
Karena memang, jalur itu juga banyak digunakan pendaki gunung Merbabu.
Menurut, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Selo, Wiranto, jalur gancik ini sudah ada sejak nenek moyangnya.
Jalur ini digunakan nenek moyang untuk ritual di gunung Merbabu.
Tokok bernama Mbah Syarif yang kemudian dijadikan salah satu nama puncak di Gunung Merbabu pun menggunakan jalur ini untuk turun gunung.
Kemudian, jalur ini mulai dikenal lagi dikalangan pendaki setelah viral di media sosial.
Sejurus dengan itu, Desa Selo mulai mengembangkan tempat wisata Gancik Hill Top.
Jalur pendakian ini pun kemudian kian dikenal pendaki.
"Itu kan jalan sudah ada. Saat itu kan banyak pendaki yang cari jalan tikus. Kemudian jalur ini dikenal luas," ujarnya.
Jalur gancik pun kemudian banyak digunakan pendaki untuk menuju puncak Merbabu.
Hanya saja, hingga saat ini jalur ini belum resmi.
Dia pun berharap jalur gancik ini bisa diresmikan.
Baca juga: Gunung Merbabu Pulih dari Kebakaran Lahan Hutan 848,5 Hektar, Satwa Khas Kembali Pulang
Meskipun nantinya tidak memakai jalur gancik lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.