Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Banjir di Sukoharjo

BPBD Sukoharjo Waspadai Titik Rawan Banjir, Mojolaban dan Grogol Masuk Status Siaga

Debit air Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Sukoharjo mengalami kenaikan cukup signifikan pada Kamis (23/1/2025).

TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
Potrait Peilschaal pengukur tinggi muka air bengawan Solo di Kali Samin, Kecamatan Grogol, Sukoharjo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Debit air Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Sukoharjo mengalami kenaikan cukup signifikan pada Kamis (23/1/2025).

Hal itu terjadi setelah hujan deras yang melanda beberapa hari terakhir.

Berdasarkan pengukur tinggi permukaan air (Peilschaal), ketinggian debit air bengawan solo sudah pada warna hijau atau Siaga.

Kondisi tersebut memicu kekhawatiran warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai terhadap potensi banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo menjelaskan, kenaikan debit air ini dipantau sejak awal pekan. 

"Curah hujan tinggi di wilayah Sukoharjo dan daerah hulu menyebabkan debit Sungai Bengawan Solo meningkat tajam," kata Ariyanto, Kamis (23/1/2025).

Pengukur tinggi permukaan air (Peilschaal), Pos Jurug.
Pengukur tinggi permukaan air (Peilschaal), Pos Jurug. (TribunSolo.com/Anang Maruf)

Dengan kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo tengah melakukan pemantauan guna antisipasi terjadinya luapan. 

"Dari laporan dan pantauan, tinggi debit air pukul 17.00 WIB di Pos Jurug, mencapai 7.45 meter dari permukaan air dan mencapai warna hijau artinya siaga," paparnya. 

Baca juga: Banjir Landa Sukoharjo Hingga Sragen, Kenali Penyakit yang Timbul Setelahnya dan Cara Pencegahannya

BPBD mencatat, beberapa titik di sepanjang sungai telah mencapai status siaga, terutama di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Grogol yang menjadi daerah rawan banjir. 

Meski belum ada laporan banjir besar, genangan di beberapa lahan pertanian mulai terlihat, sehingga petani diminta waspada terhadap kerusakan tanaman.

Warga sekitar bantaran sungai juga diminta untuk siaga dan segera melaporkan jika terjadi kenaikan air yang mengancam pemukiman.

"Kami telah menyiapkan langkah mitigasi, seperti evakuasi sementara jika debit air terus meningkat," lanjut Ariyanto.

Ariyanto menambahkan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo berharap, meski debit air mengalami kenaikan, situasi tetap terkendali dengan langkah antisipasi yang telah disiapkan. 

Warga juga diimbau untuk terus memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari BPBD.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved