Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Imlek 2025

Tradisi Rayahan 'Nian Gao' di Grebeg Sudiro : Hapus Stigma Solo Kota Sumbu Pendek jadi Kota Toleran

Terdengar pekik tawa dan celotehan warga yang rela berdesak-desakan demi menyaksikan salah satu rangkaian Grebeg Sudiro 2025.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/SEPTIANA AYU LESTARI
KEMERIAHAN GREBEG SUDIRO - Warga berkerumun jelang rebutan kue keranjang atau nian gao dalam acara Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2025 di Pasar Gede Solo, Jateng, Minggu (26/1/2025) siang. 

Selain itu event ini turut mendongkrak pendapatan UMKM sekitar. Contoh nyatanya adalah pembuat lampion sebagai ornamen Imlek di Kota Solo mayoritas beragama Muslim. Demikian halnya penampil pertunjukan barongsai.

Ketua Panitia Bersama Imlek 2025 Kota Solo ini menyatakan Grebeg Sudiro menjadi proses terjadinya asimilasi alamiah antara warga Tionghoa dengan Jawa.

"Sehingga sudah tidak ada lagi bedanya, teman-teman Tionghoa dengan teman-teman Jawa, termasuk di Pasar Gede ini pedagangnya sejak awal multikultural," kata Sumartono.

"Jadi, melihat dengan tampilan Grebeg yang semakin baik, semakin dikurasi dengan serius, saya berharap akulturasi budaya ini akan berkembang," sambungnya. 

Sementara itu, apresiasi juga disampaikan Asisten Deputi Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Reza Pahlevi.

Dia memuji event Grebeg Sudiro yang kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.

"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Wali Kota Solo, Pemerintah Kota Solo, dan panitia atas terselenggaranya even Grebeg Sudiro yang menjadi even pertama dari rangkaian KEN di tahun 2025 ini. Kami harapkan ke depan kegiatan ini akan semakin baik lagi," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved