Laris Manis Berjualan di Pasar Ramadan Timur Kantor Pemda Sragen yang Lama, Hanya Dalam 2 Jam Ludes

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Bulan ramadan menjadi berkah bagi ratusan warga Sragen yang berjualan di Pasar Ramadan Jalan Ade Irma Suryani Nasution, atau tepatnya di timur Kantor Pemda Sragen yang lama.

Betapa tidak, pasar ramadan yang baru pertama kali diadakan itu, langsung diburu warga Sragen selama dua hari ini.

Baca juga: 4 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Sragen, Ada di Taman Mangkubumi hingga Kampung Cantel Kulon

Jalanan pun penuh sesak warga yang hendak berburu takjil, ataupun makanan untuk berbuka puasa.

Dagangan yang dibawa para pedagang pun laris manis, dan ludes dalam hitungan jam.

Salah satu penjual aneka olahan garang asem dan pepes, Neni mengatakan pada hari pertama, dagangan yang dibawa dari rumah ludes sebelum waktu maghrib tiba.

"Kemarin belum sampai maghrib sudah habis semua, hari ini ada beberapa yang sudah habis juga, seperti garang asem ayam habis, garang asem ati tinggal 1, sup matahari tinggal 2," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (2/3/2025).

Selain bisa digunakan sebagai lauk untuk berbuka puasa, aneka lauk pauk olahannya juga bisa digunakan untuk lauk sahur.

"Karena ini fresh, jam 14.00 WIB siang tadi baru matang, didinginkan sebentar, baru dihangatkan lagi, dan dibawa kesini," jelasnya.

Bahkan, banyak pembeli yang kecewa, karena lauk incarannya telah habis.

Hal senada juga diungkap oleh Ketua Paguyuban Pasar Ramadan, Nur Soleh.

Baca juga: Info Lur! Masjid Raya Al Falah Sragen Siapkan hingga 500 Porsi Buka Puasa Selama Bulan Ramadan 2025

Ia meyatakan pasar ramadan baru buka pukul 16.00 WIB.

Namun, di hari pertama buka pada Sabtu (1/3/2025), sebelum maghrib atau setelah 2 jam, dagangan yang dijajakan sudah habis.

Padahal, pasar ramadan dibuka hingga pukul 22.00 WIB.

"Sebelum maghrib sudah pada habis, jualan ada macam-macam, ada eskolak, buah-buahan, siomay," jelasnya.

"Yang jualan ada yang dari UMKM, dari masyarakat sekitar sini, pedagang kaki lima, semua kita ajak bergabung untuk meningkatkan ekonomi di Sragen," pungkasnya.

(*)