Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Musik

Cerita di Balik Nama D’MASIV Digunakan untuk Halte TransJakarta, Ada Kenangan hingga Nominal Uang

Pasalnya di halte yang dulu namanya Petukangan Utara kini berganti nama menjadi Petukangan D'Masiv.

(KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG )
PERSONEL DMASIV BERPOSE. Rai, Rama, Wahyu, Kiki dan Rian yang tergabung dalam grup band DMASIV dalam jumpa pers Konser DMASIV #loveconcert yang digelar di Hard Rock Cafe, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019). (KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG ) 

TRIBUNSOLO.COM - Hal menarik dari sebuah halte TransJakarta di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan.

Pasalnya di halte yang dulu namanya Petukangan Utara kini berganti nama menjadi Petukangan D'Masiv.

Baca juga: Rian DMasiv Tanggapi Soal Sukatani yang Minta Maaf hingga Hapus Lagu: Itu Bagian dari Ekspresi

Usut punya usut ternyata ada kenangan mendalam bagi band asal Jakarta ini di jalan tersebut dalam perjalanan meraih kesuksesan.

"Bisa dibilang ini mimpi yang jadi kenyataan karena D'MASIV tumbuh di Jalan Ciledug Raya. Kita berjuang dari minus, bukan nol, tapi minus di jalan yang sekarang kita lalui," kata Rian, sang vokalis, dalam pidato usai peresmian, Senin petang dilansir dari Kompas.com.

Hal ini juga menjadi momen spesial bagi mereka karena jadi hadiah ulang tahun ke-22.

Setelah ditelusuri ternyata nama D'MASIV bisa menempel di ujung halte TransJakarta ini dengan membeli naming rights atau hak penamaan.

Dilansir dari Kompas.com, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Welfizon Yuza enggan mengungkapkan detail angkanya.

"Biayanya biar kami berdua yang tahu. Itu transaksi bisnis antara kami," ucap Welfizon usai peresmian halte, Senin petang.

Baca juga: Duet Rian DMasiv dan Angga DEssential, Bukan Bikin Lagu Tapi Buka Resto Maison La Formule di Jaksel

Menanggapi hal tersebut Rian hanya mengungkap nilai nominalnya cukup spesial bagi kedua pihak.

"Pokoknya spesial," imbuh Rian.

TransJakarta juga mengajak D'MASIV berkolaborasi sebagai duta untuk mengkampanyekan penggunaan transportasi umum.

"D'MASIV tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi, banyak concern terhadap sosial dan lingkungan," tutur Welfizon.

Rian berujar bahwa tidak mudah untuk bisa bertahan sampai lama karena banyak band yang bubar usai mengeluarkan dua atau tiga album.

"Alhamdulillah D'MASIV masih terus haus dengan mimpi-mimpi yang banyak. Karena kita tuh pengin ngasih tahu ke para orangtua juga bahwa menjadi musisi adalah pekerjaan yang punya masa depan," jelas Rian.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved