Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Investor Baru Sritex Sukoharjo

Forum Peduli Buruh Sukoharjo Pertanyakan Kebenaran Adanya Investor Baru Bagi Eks Karyawan Sritex  

Ketua FPB Sukoharjo, Sukarno, mengaku tak percaya kabar penandatanganan kontrak kerja oleh investor baru yang bakal ambil alih operasional PT Sritex

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Forum Peduli Buruh (FPB) Kabupaten Sukoharjo akhirnya angkat bicara terkait simpang siurnya kabar mengenai penandatanganan kontrak kerja oleh investor baru yang diklaim akan mengambil alih operasional PT Sritex dalam waktu dekat.

Ketua FPB Sukoharjo, Sukarno, mengaku tidak percaya dengan kabar tersebut. 

Ia telah berkomunikasi langsung dengan serikat pekerja PT Sritex, yakni Widada dan Andreas, yang menyatakan isu tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.

"Sebetulnya saya sudah konfirmasi dengan serikat pekerjanya di sana, sama Widada dan Andreas. Menurut mereka, itu hanya isu," ujar Sukarno saat berbincang dengan TribunSolo.com, Kamis (20/3/2025).

Untuk memastikan kebenaran kabar tersebut, FPB juga mengonfirmasi langsung ke Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disnaker) Sukoharjo. 

MENAKER TINJAU SRITEX - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat meninjau pabrik PT Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (17/3/2025). Dalam kunjungan tersebut, Menaker menyebutkan adanya investor baru yang bakal membuat ribuan eks buruh Sritex kembali bekerja.
MENAKER TINJAU SRITEX - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat meninjau pabrik PT Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (17/3/2025). Dalam kunjungan tersebut, Menaker menyebutkan adanya investor baru yang bakal membuat ribuan eks buruh Sritex kembali bekerja. (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf)

Namun, menurut Sukarno, pihak Disnaker pun meragukan kemungkinan PT Sritex kembali beroperasi dalam waktu dekat.

"Jadi agar jelas, kami pun sudah konfirmasi dengan Disnaker Sukoharjo. Mereka juga tidak percaya kalau Sritex akan kembali beroperasi dalam waktu sesingkat ini. Saya pun juga belum begitu yakin," jelasnya.

Sukarno menegaskan jika memang benar ada investor baru, seharusnya hak-hak buruh, seperti pesangon dan tunjangan hari raya (THR), harus dipenuhi terlebih dahulu.

Lebih lanjut, ia menyebut isu investor baru justru menimbulkan kegaduhan di kalangan eks karyawan Sritex.

Baca juga: Teka-teki Identitas Investor Baru Buat Sritex Sukoharjo, SPSI Cuma Tahu Masih di Bidang Tekstil

"Ini malah menjadi kegaduhan di masyarakat, membingungkan. Kalau memang ada tanda tangan kontrak, lalu kontraknya untuk bekerja di mana? Kalau bekerja di Sritex, siapa yang menyewa (investor baru)? Kan belum jelas," paparnya.

Menurutnya, para buruh yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) saat ini tengah berada dalam situasi sulit. 

Ditambah dengan ketidakjelasan pesangon dan THR yang belum dibayarkan, isu masuknya investor baru malah semakin membingungkan mereka.

"Buruh ini juga resah, ini malah seperti mempermainkan mereka. Sudah mendapat PHK, THR dan pesangon belum diberikan, tapi tiba-tiba ada isu investor baru yang belum jelas," lanjutnya.

Sukarno pun menduga isu investor baru bisa jadi hanyalah pengalihan perhatian dari masalah utama, yakni PHK massal serta hak-hak buruh yang belum dipenuhi.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved