Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat untuk Warga Miskin Bakal Dibangun di Solo, Lokasinya di Kelurahan Mojosongo
Kota Solo ditunjuk menjadi satu di antara puluhan daerah yang akan dibangun sekolah rakyat tahap pertama.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo ditunjuk menjadi satu di antara puluhan daerah yang akan dibangun sekolah rakyat tahap pertama.
Hal itu diungkap oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Syaifullah Yusuf di sela kunjungan kerjanya di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Minggu (23/3/2025) siang.
Baca juga: Sekolah Rakyat Bakal Dibuka di Solo, Siap-siap Ada Rekrutmen Guru ASN, yang Lolos Diberi Pelatihan
Syaifullah menerangkan bahwa program sekolah rakyat ini akan segera di dirikan di Kelurahan Mojosongo dan pihaknya telah berkomunikasi dengan Wali Kota Solo Respati Ardi.
"Ini adalah ide dan gagasan Presiden Prabowo untuk memuliakan keluarga miskin. Utamanya adalah memotong mata rantai kemiskinan, mencetak agen-agen perubahan lewat pendidikan yang berkualitas dan sepenuhnya dibiayai oleh negara," ujar Syaifullah kepada awak media.
Sekolah rakyat tersebut bakal dibangun dalam sistem asrama dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan ketentuan hanya diperuntukkan bagi siswa dari kategori keluarga miskin ekstrem dan kategori keluarga miskin.
Menyambut rencana pembangunan sekolah rakyat tersebut, Wali Kota Solo pun cukup antusias dan telah mengusulkan untuk membangun gedung sekolah tersebut di wilayah Kelurahan Mojosongo.
Syaifullah pun menegaskan bahwa sekolah rakyat di Kota Solo tersebut sudah bisa dilaksanakan meski belum ada pembangunan gedung sekolahnya.
"Insyaallah tahun ini bisa dimulai, untuk kota Solo sudah mengajukan lahan 5 hektar lebih. Sementara tahun ini kita mulai di sentra kita (sentra terpadu Prof Dr Soeharso jalan tentara pelajar)," urai Syaifullah.

Solo disebut Syaifullah menjadi satu dari 60 daerah yang sudah siap untuk memulai program sekolah rakyat tersebut.
Disinggung terkait tenaga pengajar, Syaifullah menegaskan bahwa nantinya guru akan diambil dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang telah siap mengajar.
"Iya (ada pembukaan lowongan kerja) yang dari PPG lho ya kan sudah ada 50 ribu lebih itu. Nanti didata dulu, setelah itu ada tes lanjutan, kesehatan kemudian administrasi dan macam-macam," urai dia.
Baca juga: 5 Fakta Sekolah Rakyat yang Bakal Dibangun di Solo, 100 Persen Gratis tapi Ada Seleksi Ketat
Lebih lanjut, Syaifullah menegaskan adanya sekolah rakyat tidak akan mengganggu sistem PPDB yang telah berjalan selama beberapa tahun ini.
"Ini diseleksi jalur lain, jalur khusus. Jadi ini masalahnya, masalah khusus, jalur khusus dengan sekolah khusus," sebutnya.
"Tapi ini masih masa matrikulasi atau masa orientasi, masih dibahas oleh tim. Jadi modelnya boarding, pendidikannya 24 jam penuh, jadi ada pendidikan formal plus-plus-plus kurikulumnya dan pendidikan karakter. Insyaallah tahun ini di Solo salah satunya," pungkasnya.
(*)
Serba-Serbi Sekolah Rakyat di Solo Raya: Technopark Sragen Alami Kerusakan hingga Isu Kesurupan |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Wonogiri : Lokasi di Giriwoyo, Pembangunan Ditarget Tuntas Juli 2026, Ada SMA/SMK? |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat di Wonogiri Ditargetkan Mulai Beroperasi pada Juli 2026, Kenapa Masih Lama? |
![]() |
---|
Kemensos Bakal ke Sukoharjo, Cek 4,5 Hektare Tanah untuk Pembangunan Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Bupati Etik Sudah Ajukan Tanah 4,5 Hektare Buat Sekolah Rakyat di Sukoharjo, Kini Tunggu Verifikasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.