Kuliner di Solo
Jajanan Khas Solo Ledre Laweyan Ada Toping Pisang, Cokelat dan Keju, Bisa Awet Berapa Hari?
Jajanan ini biasanya dipanggang dan dicetak bulan pipih lalu diisi dengan toping mulai pisang, cokelat hingga keju.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ledre Laweyan menjadi salah satu kuliner nikmat yang bisa jadi rekomendasi oleh-oleh bagi wisatawan di Solo.
Ledre terbuat dari olahan kelapa dan ketan dengan taburan sedikit garam.
Jajanan ini biasanya dipanggang dan dicetak bulan pipih lalu diisi dengan toping mulai pisang, cokelat hingga keju.
Di Ledre Laweyan yang terletak di Jl. Setono No.158, RT.2/RW.Rawa 2, Kec. Laweyan, Kota Solo tersebut ada 4 rasa yang dijual mulai pisang, cokelat, keju dan cokelat keju.
Baca juga: Rekomendasi Oleh-oleh Khas Solo yang Legendaris, Roti Kecik Toko Ganep Sudah Ada Sejak 1881
Menurut Susila, ledre buatannya memiliki ciri berbeda, yakni bertekstur lebih empuk dan rasa lebih matang.
“Ledre Laweyan masaknya itu lebih matang ketannya di kita jadi lebih empuk,” kata pemilik Ledre Laweyan, Susila, saat diwawancara TribunSolo.com.
“Dulu itu ledre kebanyakan kan ketannya mentah, masaknya langsung dimasukan ke wajan tanpa dikukus jadi hasilnya agak keras,” bebernya.
Dari pengolahan tersebutlah yang membedakan Ledre Laweyan dengan ledre-ledre lain di Solo.
Ledre buatan Susila juga dimasak tanpa menggunakan minyak dan gula.
Sehingga rasa manis dihasilkan dari pisang, sementara minyak alami tercipta dari kelapanya.
Baca juga: Kuliner Unik di Wonogiri, Sorgum Diolah Jadi Jajanan Seperti Apem, Jadah, Hingga Popcorn
“Ini nggak pakai minyak dan gula," katanya.
"Jadi gulanya kan dari pisang, untuk minyaknya dari kelapa itu,” ujarnya.
Ledre Laweyan buatan Susila tersebut sudah ada sejak 1984, yang merupakan rintisan usaha ibunya, Sri Martini.
Susilla meneruskan usaha tersebut sejak ibunya wafat 2019 silam, dan hingga kini ia masih mempertahankan ledre modifikasi resep ibunya.
Ledre Laweyan ini bisa dikirim ke luar kota.
Suhu normal setelah proses matang bisa awet 24 jam, namun kalau divakum, awet 2-3 hari.
(*)
Mengenal Opak Angin Camilan Tradisional Khas Solo yang Sudah Mulai Langka |
![]() |
---|
Kuliner Steak Mewah di Solo: Praktisi Kuliner Ungkap Cara Nikmati Steak Daging Tanpa Takut Boncos |
![]() |
---|
Asal Usul Warmindo/Burjo, Tempat Makan 24 Jam yang Selalu Ramai di Kawasan Kampus UMS dan UNS Solo |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Kuliner Enak di Kawasan Manahan Solo, Ada Penyetan yang Ramai Pengunjung |
![]() |
---|
8 Rekomendasi Tempat Makan Nyaman dan Enak di Kota Solo, Nomer 5 Paling Terkenal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.