Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tradisi Unik di Boyolali

Apa Itu Bakdan Sapi? Tradisi di Boyolali yang Masih Dilestarikan, Sapi Dirias dan Disemprot Parfum

Di Boyolali ada tradisi yang menarik dan jarang ada, namanya Bakdan Sapi. Bakdan ini sapi dirias dan disemprot parfum.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Di Boyolali ada tradisi unik, namanya Bakdan Sapi

Tradisi ini masih dilestarikan di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Senin (7/4/2025).

Bakan sapi atau  lebarannya sapi ini unik karena sapi ikut bersilaturahmi. 

Tak hanya itu, sebelum mengunjungi tetangga, sapi-sapi warga ini juga dimandikan, lalu dirias dan disemprot parfum hingga diberi makan ketupat.

Setelah itu, ternak dibawa berkeliling di jalan pedukuhan setempat.

Sebelumnya, warga menggelar kenduri ketupat di jalan dukuh. 

Tiap warga membawa tenong berisi ketupat beserta lauknya untuk ditata di atas tikar yang sudah disediakan.

LEBARAN SAPI. Melihat tradisi unik bakdan sapi di Dukuh Mlambong Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Senin (7/4/2025). Uniknya tradisi bakdan sapi di Boyolali sebelum diajak keliling untuk silaturahmi, sapi-sapi warga ini juga dimandikan, lalu dirias dan disemprot parfum hingga diberi makan ketupat.
LEBARAN SAPI. Melihat tradisi unik bakdan sapi di Dukuh Mlambong Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Senin (7/4/2025). Uniknya tradisi bakdan sapi di Boyolali sebelum diajak keliling untuk silaturahmi, sapi-sapi warga ini juga dimandikan, lalu dirias dan disemprot parfum hingga diberi makan ketupat. (Tribun Solo / Tri Widodo)

Ada sate, opor ayam hingga sambal goreng. Setelah rangkaian do'a, warga lantas makan bersama.

Tak hanya warga setempat, namun para pengunjung dari luar daerah pun diajak makan bersama. 

Barulah saatnya, sapi-sapi ini digiring ke jalan agar bisa ketemu sapi-sapi yang lain

Tak hanya pria saja, bahkan wanita dan anak-anak pun ikut menggiring sapi dengan memegang tali pengikat sapi. 

Ada pula sapi yang ditunggangi pemiliknya, utamanya sapi yang berbadan besar.

Baca juga: Pejalan Kaki di Ampel Boyolali Tertabrak Bus hingga Tewas, Alami Luka Dalam di Bagian Kepala

Menurut Maryono, Sesepuh warga Dukuh Mlambong, Desa Sruni sekaligus tokoh masyarakat setempat, kegiatan bakda sapi sebagai ungkapan syukur atas ternak yang dipelihara. 

Tradisi ini berlangsung turun-temurun sejak lama.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved