Ibadah Haji 2025 : Jumlah Jemaah Haji dari Boyolali Tahun Ini Berkurang, Cuma 703 Orang

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Jemaah calon haji Boyolali yang berangkat tahun 2025 ini turun.

Jika musim haji lalu, ada sebanyak 875 jemaah calon haji yang berhaji.

Untuk tahun ini, jemaah yang akan menunaikan ibadah rukun Islam ke-5 ini sebanyak 703 calon haji.

 Separuh jemaah calon haji juga berusia lanjut. Kebanyakan jemaah berusia lebih dari 60 tahun.

Meski banyak jemaah yang lanjut usia, namun jumlah petugas kesehatan yang menyertai jemaah malah berkurang.

Pengurangan jumlah petugas kesehatan membuat sebagian jemaah merasa khawatir, terutama mereka yang memiliki keterbatasan fisik. 

Salah satunya pasangan suami istri, Kamidi dan Sugiatmi.

Sugiatmi yang berusia lebih dari 60 tahun harus menggunakan kursi roda karena mengalami gangguan pada kaki.

“Kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya karena pendamping atau petugasnya berkurang. Kita harus siap segala-galanya," kata Kamidi.

Dia pun terus menjaga kesehatannya agar dapat melakukan ibadah-ibadah dengan maksimal.

Meski Sugiatmi mengalami gangguan fisik, semangatnya tetap tinggi.

“Kalau jalan jauh terasa sakit lagi. Tapi tetap semangat ya,” ucapnya sambil tersenyum.

Kasi Haji dan Umroh Kemenag Boyolali Sauman mememastikan seluruh jemaah calon haji tahun ini telah memenuhi syarat istithaah atau layak secara kesehatan, serta telah melunasi biaya perjalanan haji.

Baca juga: Ibadah Haji 2025: Asrama Haji Donohudan Boyolali Bakal Layani 33.524 Jemaah, Terbagi dalam 94 Kloter

Rencananya, jemaah akan diberangkatkan dalam tiga kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 78, 79, dan 80, dan dijadwalkan masuk Asrama Haji Donohudan pada 24 Mei 2025

Dia membenarkan jika tahun ini terdapat pengurangan jumlah petugas kesehatan yang menyertai jemaah di tiap kloter.

“Diharapkan dengan keterbatasan petugas haji dari bidang kesehatan, jemaah sangat berhati-hati dan menjaga diri untuk persiapan menjaga kebugaran para jemaah,” jelas Sauman.

Sementara itu, administrator dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, dr. Mudaris, mengingatkan pentingnya menjaga kondisi tubuh selama berada di Tanah Suci. 

Dia menekankan bahwa suhu panas di Arab Saudi bisa membahayakan kesehatan jemaah jika tidak diantisipasi dengan baik. Yang pertama harus diperhatikan adalah minum. 

Karena di sana musim panas, sangat rentan kekurangan cairan.

"Kita harapkan jemaah haji selalu membawa minum dan minum 100 ml setiap jam," tambahnya.

Lalu , alat pelindung diri, utamanya masker dan alas kaki jangan sampai terlupakan.

 Makan dan istirahat yang cukup juga  penting untuk menjaga kekuatan dan memulihkan tenaga selama berhaji.

"Jemaah juga harus menjaga manajemen ibadah, supaya tidak terlalu terforsir sehingga kesehatan tetap terjaga,” pungkasnya.

(*)