Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Dugaan Emak Mencuri di Boyolali

Dipukuli karena Curi 5 Kg Bawang di Pasar Mangu Boyolali, Nenek Asal Klaten Mengaku Terdesak Utang

Nenek yang jadi korban pemukulan di Pasar Mangu Boyolali viral. Dia dipukuli karena mencuri bawang dan terdesak utang.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Terungkap alasan nenek asal Polanharjo, Klaten nekat mencuri 5 kilogram bawang putih milik pedagang pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Kasus penganiayaan terhadap nenek yang viral di media sosial sudah ditangani Polres Boyolali.

Selain mengamankan 2 terduga pelaku yang bertugas sebagai petugas keamanan, polisi juga menemukan alasan nenek tersebut nekat melakukan hal itu.

Penganiayaan itu bermula dari S (67) yang ketahuan mencuri bawang putih.

S kemudian diamankan di pos keamanan.

Di sana lah, petugas keamanan berinisial ZA dan KA menganiaya korban.

Menurut Kapolres, Boyolali AKBP Rosyid Hartanto, korban nekat mencuri bawang putih itu karena terdesak kebutuhan.

Korban yang merupakan pedagang  sayur dan gorengan keliling melihat kesempatan saat berada di pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak.

Baca juga: KRONOLOGI Nenek Pencuri Bawang di Pasar Mangu Boyolali Dipukuli, Ketahuan Mencuri 5 Kg Bawang

Korban kemudian mengambil 5 kilogram bawang putih milik salah satu pedagang di sana.

"Si ibu sudah cukup tua, dan didorong kebutuhan hidup, kondisi ekonominya pas-pasan. Dan ibu ini punya utang di mana-mana sehingga ibu ini melakukan pencurian bawang tersebut," kata Kapolres, Kamis (8/5/2025).

Terhimpit kebutuhan dan kewajiban membayar utang, korban lalu nekat melakukan aksinya.

Korban selama ini tinggal bersama anaknya.

Anaknya memang sudah bekerja sebagai montir bengkel.

Namun penghasilan korban dan anaknya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Apalagi, korban juga masih terjerat utang.

"Jadi didorong motivasi untuk membayar utang akhirnya melakukan pencurian," kata Kapolres.

Tindakan korban itu pun membuat Kapolres prihatin.

Diharapkan, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pihaknya dan seluruh masyarakat untuk bisa melakukan deteksi dini terhadap masalah sosial di sekitarnya.

"Ini menjadi keprihatinan kita bersama, mudah-mudahan apa yang terjadi di masyarakat ini (pencurian karena desakan ekonomi) dapat di deteksi dini oleh tokoh masyarakat, Aparatur untuk memberikan perhatian khusus," tambahnya.

Selain itu, Kapolres juga menyesalkan tindakan main hakim sendiri.

"Serahkan kepada aparat yang berwenang, nanti akan kita tindaklanjuti. Karena ini merupakan contoh buruk jika masyarakat main hakim sendiri," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved