Tips & Trik Berkendara Sepeda Motor Agar Ban tak Cepat Aus Menurut Instruktur Astra Motor Jateng
Astra Motor Jateng memberikan tips dan trik berkendara agar ban tidak cepat aus dan gundul sehingga membuat perjalanan lebih aman.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ban merupakan salah satu bagian sepeda motor yang paling krusial.
Sebagai penghubung antara motor dengan permukaan jalan, ban bukan sekedar alas karet berbentuk bulat.
Ban memiliki peran krusial diantaranya merespon terhadap permukaan jalan atas pengendalian kemudi, kemampuan pengereman, hingga menahan seluruh bobot kendaraan dan pengendaranya.
Atas kondisi itu, kondisi ban yang prima penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat berkendara. Sebaliknya, ban yang aus atau rusak tidak hanya mengurangi performa motor, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Baca juga: Luar Biasa! CBR250RR Double Winner, Astra Honda Borong 5 Podium di ARRC Buriram
Astra Motor Jateng memberikan tips dan trik berkendara agar ban tidak cepat aus dan gundul sehingga membuat perjalanan para pengemudi lebih aman.
Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng, Oke Desiyanto, menegaskan bahwa merawat ban sama pentingnya dengan merawat komponen motor lainnya karena ban memiliki peranan utama dalam pengoperasian motor.
“Dengan gaya berkendara yang lebih bijak dan perhatian terhadap kondisi ban, tidak hanya memperpanjang usia pakainya, tetapi juga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Ingat, ban yang terawat adalah investasi keselamatan di jalan,” kata dia.
Ia menjelaskan ada beberapa gaya berkendara yang cepat menggerus ban, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Akselerasi dan Pengereman Mendadak
Tarikan gas yang spontan dan pengereman yang keras akan memberikan tekanan berlebih pada permukaan ban.
Saat berakselerasi mendadak, ban belakang akan mendapatkan kekuatan putar berlebih yang berdampak karet ban memiliki gesekan terus menerus sehingga suhu karet ban akan lebih panas dan karet terkikis perlahan.
Begitu pula saat mengerem mendadak, ban depan dan belakang akan bekerja keras menahan laju motor sekaligus ban depan menahan bobot motor dan pengendara, sehingga ban mengalami tekanan berlebih saat pengereman dan permukaan yang bergesek lebih luas membuat suhu naik cepat seiring mengikis lapisan karet ban.
Baca juga: Target Rajai Asia, Ketangguhan CBR Series Jadi Andalan Astra Honda di ARRC 2025!
2. Manuver Agresif
Kebiasaan menikung dengan kecepatan tinggi dan sudut kemiringan ekstrem, terutama di jalan yang kasar, akan mempercepat keausan sisi samping ban.
Gesekan yang terjadi saat bermanuver seperti ini jauh lebih besar dibandingkan saat berkendara lurus.
Selain itu, ia menyebut juga ada beberapa kebiasaan buruk pengendada yang dapat memperpendek usia ban, diantaranya adalah:
1. Tekanan Angin Ban yang tidak ideal
Tak memperhatikan tekanan ban adalah kesalahan paling umum.
Akan membuat area kontak ban dengan aspal menjadi lebih lebar, sehingga gesekan yang terjadi juga lebih besar.
Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu tinggi akan membuat bagian tengah ban lebih cepat aus dan mengurangi daya cengkeram.
2. Sering membawa beban berlebih
Ban memiliki batas maksimal beban yang dapat ditanggung.
Memaksa motor membawa beban yang jauh melebihi kapasitasnya akan memberikan tekanan ekstra pada ban, lebih cepat panas sehingga mempercepat keausan dan bahkan berpotensi merusak struktur ban.
3. Permukaan jalan yang rusak dan tajam
Sering melewati jalan dengan permukaan yang buruk, penuh lubang, atau kerikil tajam tentu akan memperpendek usia yaitu merusak konstruksi ban, sementara potensi lainnya bisa menyebabkan kebocoran.
Menurut dia, kebiasaan-kebiasaan buruk itu harus dihindari oleh para pengendara agar perjalanan menjadi aman dan nyaman serta usia ban dapat optimal.
Oke membeberkan cara berkendara cerdas yang bisa membuat ban awet, di antaranya adalah berkendara halus dan antisipatif yakni mengerem secara bertahap dan jaga putaran gas tetap stabil.
Baca juga: Astra Motor Jateng Ajak Nikmati Canggihnya Fitur RoadSync Lewat New Honda PCX 160 Media Exploration!
Lalu manuver secukupnya, saat menikung sebaiknya dilakukan dengan kecepatan yang wajar dan sudut kemiringan yang aman. Jangan sampai "rebah" yang berlebihan di jalan umum.
Selanjutnya selalu menjaga tekanan angin ban yang ideal.
Pengendara harus rutin memeriksa tekanan angin ban secara rutin, minimal seminggu sekali atau sebelum perjalanan.
Sesuaikan tekanan angin dengan rekomendasi pabrikan yang biasanya tertera di swingarm atau buku manual pemilik.
"Bawa beban sesuai kapasitas, jangan memaksakan motor membawa beban yang melebihi batas kemampuannya, lalu juga pilih jalur yang baik, sebisa mungkin hindari jalan yang rusak parah atau penuh dengan benda-benda tajam. Jika terpaksa, kurangi kecepatan dan berhati-hatilah," paparnya.
(*)
Kronologi Kecelakaan yang Buat 2 Remaja Terluka di Sragen, Tabrak Truk Boks Parkir |
![]() |
---|
Honda Beat Tabrak Truk Boks di Sragen, Dua Remaja Terluka Dilarikan ke RS |
![]() |
---|
GAS! Pebalap Muda Didikan Astra Honda Siap Melaju Kencang di IATC Malaysia |
![]() |
---|
Scoopy Velocreativity di Pemalang: Riding Keliling Kota Sambil Pamerkan Scoopy Color Lab |
![]() |
---|
Seru dan Meriah! Jambore Nasional IKAGI-XV 2025 di Brebes Sukses Gaet 10.000 Bikers Se-Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.