Pria di Sragen Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Diduga Terkena Sakit Jantung

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang warga Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Suyono (47) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya, Rabu (14/5/2025).

Saat pertama kali ditemukan, korban sudah dalam kondisi terlentang di bawah samping tempat tidur kamar korban.

Baca juga: Anaknya Bingung Mencari Seharian, Nenek di Gesi Sragen Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai

Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kapolsek Karangmalang, Iptu Joni Kurniawan mengatakan kondisi korban tersebut pertama kali diketahui oleh dua warga yang kebetulan mendatangi rumah korban.

Dimana, saat tiba di rumah korban, warga tersebut mendapati pintu depan rumah dalam posisi tertutup namun tidak terkunci pada sekitar pukul 06.00 WIB.

"Kemudian salah satu warga masuk untuk mengecek kondisi rumah, namun warga tersebut tidak mendapati keberadaan korban," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Rabu (14/5/2025).

"Saat kedua warga tersebut hendak mengecek kamar, saat membuka kamar, mendapati korban sudah dalam kondisi terlentang di bawah sampIng tempat tidur dan tidak bergerak," tambahnya.

Mengetahui hal tersebut, kedua warga tersebut menghubungi ketua RT setempat dan menghubungi PSC 119 Sukowati Sragen.

"Saat diperiksa oleh tim medis, ternyata korban sudah dalam kondisi meninggal dunia kemudian dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Nenek Warga Srawung Sragen Ditemukan Meninggal, Warga Curiga Aliran Sungai Deras

Lanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Iptu Joni menyebut korban diketahui mengidap penyakit pernapasan atau sesak napas.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RSUD, korban meninggal diduga karena serangan jantung, karena ada lebam di sekitar leher dan tangan mengepal menahan rasa sakit," jelasnya.

"Pihak keluarga korban sudah menerima kematian korban dan menganggap sebagai musibah," pungkasnya.

(*)