Air Terjun Jumog Karanganyar

Profil Sularno, Direktur BUMDes Madirda Abadi Berjo Pengelola Wisata Air Terjun Jumog Karanganyar

Di bawah kepemimpinannya, BUMDes terus menunjukkan kemajuan, beroperasi di bawah pengawasan langsung Pemerintah Desa Berjo

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM/Mardon Widiyanto
Dirut BUMDes Madirda Abadi Berjo Sularno. Ia baru menjabat sejak April 2024. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Air Terjun Jumog, salah satu destinasi wisata unggulan di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, telah memikat pengunjung sejak resmi dibuka pada tahun 2007.

Dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Madirda Abadi Berjo, objek wisata ini tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga menjadi motor penggerak perekonomian dan pembangunan Desa Berjo.

Sejak April 2024, pengelolaan BUMDes Madirda Abadi Berjo dipimpin oleh Sularno selaku Direktur Utama.

Di bawah kepemimpinannya, BUMDes terus menunjukkan kemajuan, beroperasi di bawah pengawasan langsung Pemerintah Desa Berjo yang dipimpin oleh Kepala Desa Dwi Haryanto.

Tak hanya Air Terjun Jumog, BUMDes ini juga mengelola wisata air lainnya, yakni Telaga Madirda, yang turut menjadi magnet wisatawan di kawasan Ngargoyoso.

“Alhamdulillah, sebagian dari hasil pendapatan BUMDes Madirda Abadi Berjo dimasukkan ke dalam program-program desa Berjo,” ujar Sularno.

Baca juga: INFO Penginapan di Kawasan Objek Wisata Air Terjun Jumog Karanganyar: Harganya Mulai Rp 400 Ribu

Dewan Pengawas BUMDes Madirda Abadi Berjo, Suwandi, menjelaskan bahwa 60 persen dari pendapatan BUMDes digunakan untuk mendanai Program Desa Berjo yang dikenal dengan nama 3 SBS, yaitu: Semua Bisa Sarjana, Semua Bisa Sehat, dan Semua Bisa Sejahtera.

Program Semua Bisa Sarjana memberikan bantuan pendidikan kepada pelajar dan mahasiswa asal Desa Berjo.

Rinciannya, pelajar SMP mendapatkan Rp 500 ribu per tahun, pelajar SMA Rp 1 juta per tahun, dan mahasiswa memperoleh bantuan pendidikan sebesar Rp 2,5 juta per semester.

Sementara itu, program Semua Bisa Sehat dialokasikan untuk layanan kesehatan masyarakat, termasuk pembangunan posko relawan dan pengadaan mobil ambulans dengan anggaran mencapai Rp 700 juta.

Sedangkan program Semua Bisa Sejahtera menyasar peningkatan kesejahteraan warga melalui bantuan alat pertanian seperti traktor untuk kelompok tani, serta pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada 1.400 kepala keluarga sebesar Rp 500 ribu per KK, dengan total anggaran Rp 715 juta.

“Ini merupakan sinergi yang baik antara BUMDes Madirda Abadi Berjo dengan Pemerintah Desa Berjo,” tambah Suwandi.

Baca juga: Cara Menuju Air Terjun Jumog Karanganyar: Rute, Transportasi Umum yang Bisa Dijangkau dan Biayanya

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved