Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mbok Yem Meninggal Dunia

Nasib 2 Hewan Kesayangan Mendiang Mbok Yem Lawu Karanganyar, Kini Dirawat Relawan dan Keluarga

Dua hewan yang dirawat oleh almarhumah semasa hidupnya juga diturunkan dari Gunung Lawu.

|
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Putradi Pamungkas

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Warung mbok Yem di kawasan Hargo Dalem, Puncak Gunung Lawu, ditutup sementara untuk mengenang 100 hari kepergian dari almarhumah sang pemilik warung.

Selain itu, hewan yang dirawat oleh almarhumah semasa hidupnya juga diturunkan dari Gunung Lawu.

Anggota relawan ceto (Reco) di Gunung Lawu, Eko Sapardi Memora mengatakan Temon, monyet yang menemani mbok Yem di warung itu diturunkan dan dibawa ke Kabupaten Blora.

Sedangkan, hewan kucing yang dirawat oleh Mbok Yem yaitu Anis dirawat oleh keluarga Mbok Yem.

"Hewan monyet mbok Yem dibawa ke relawan pemerhati hewan di Kabupaten Blora," kata Eko, Minggu (1/6/2025).

RUMAH MBOK YEM - Rumah duka di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur dipadati warga yang takziah atas meninggalnya Mbok Yem Rabu (23/5/2025) siang. Warung mbok Yem di kawasan Hargo Dalem, Puncak Gunung Lawu, ditutup sementara untuk mengenang 100 hari kepergian dari almarhumah sang pemilik warung.
RUMAH MBOK YEM - Rumah duka di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur dipadati warga yang takziah atas meninggalnya Mbok Yem Rabu (23/5/2025) siang. Warung mbok Yem di kawasan Hargo Dalem, Puncak Gunung Lawu, ditutup sementara untuk mengenang 100 hari kepergian dari almarhumah sang pemilik warung. (KOMPAS.COM/SUKOCO)

Eko mengatakan penutupan warung makan Mbok Yem, dilakukan sementara bukan secara permanen.

Baca juga: Warung Mbok Yem di Gunung Lawu Karanganyar Ditutup Sementara : Masih Masa 100 Harian Meninggal

Ia mengatakan, penutupan warung makan mbok Yem sementara karena masih mengenang 100 hari kepergian Mbok Yem.

"Warung Mbok Yem tutup sementara, bukan permanen, karena masih dalam masa 100 hari, Mas Muis sudah turun gunung, sehingga warung itu akan dikelola oleh keluarga atau kerabat dari almarhumah, namun untuk waktu kepastian kapan warung akan dibuka kembali, kami masih belum tahu," pungkas dia.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved