Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aktivitas Jokowi di Solo

Di Solo, Jokowi Tanggapi Soal Dirinya Dianggap Setara Nabi oleh Kader PSI : Mikir yang Rasional Aja

Salah satu kader PSI Dedy Nur Palakka menyebut Mantan Presiden Joko Widodo sudah memenuhi syarat menjadi nabi.

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu kader PSI Dedy Nur Palakka menyebut Mantan Presiden Joko Widodo sudah memenuhi syarat menjadi nabi.

Jokowi pun meminta agar berpikir lebih rasional untuk melontarkan sebuah pernyataan.

“Nabi terakhir itu Nabi Muhammad SAW. Kalau ada pemikiran seperti itu. Mikir yang rasional aja,” terangnya saat ditemui awak media di kediaman, Jumat (13/6/2025).

Seperti telah diketahui, Dedy menyebutkan hal ini di akun X pribadinya @DedynurPalakka.

Ia membalas komentar miring warganet yang menyinggung kedekatan Jokowi dengan rakyat. Perdebatan pun bergulir panjang di dunia maya.

Meski begitu, ia telah melakukan klarifikasi. Ia menegaskan pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan.

“DPW PSI Bali telah memberikan teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab organisasi terhadap sensitivitas publik dan keberagaman pandangan masyarakat,” ungkapnya.

TANGGAPI KADER PSI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Kota Solo, belum lama ini. Salah satu kader PSI Dedy Nur Palakka menyebut Jokowi sudah memenuhi syarat menjadi nabi. Jokowi pun meminta agar berpikir lebih rasional untuk melontarkan sebuah pernyataan.
TANGGAPI KADER PSI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Kota Solo, belum lama ini. Salah satu kader PSI Dedy Nur Palakka menyebut Jokowi sudah memenuhi syarat menjadi nabi. Jokowi pun meminta agar berpikir lebih rasional untuk melontarkan sebuah pernyataan. (Tribunsolo.com/Anang Ma'ruf)

Dengan kesadaran penuh, ia juga mencabut pernyataan tersebut, demi menjaga ruang dialog publik yang sehat dan tidak menimbulkan salah tafsir yang berlarut-larut.

“Saya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan setulus-tulusnya kepada masyarakat, seluruh umat beragama, serta pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersinggung oleh pernyataan tersebut,” tuturnya.

Baca juga: Rismon Sebut Akan Ada Peperangan Baru Laporkan Skripsi Jokowi dan Lokasi KKN, Projo Siap Ladeni

Ia pun berkomitmen untuk tetap menjaga etika publik, belajar dari dinamika ini, dan memperkuat semangat demokrasi yang sehat, jujur, dan terbuka. Ia juga berterima kasih atas kritik, masukan, dan pengertian dari berbagai pihak.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved