Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kekeringan di Sragen

Jadi Daerah Terdampak Kekeringan, Sumber Air di Desa Juwok Sragen Baru Muncul di Kedalaman 70 Meter

Menemukan titik sumber mata air di Desa Juwok, Kecamatan Sukodono, kabupaten Sragen tidaklah mudah.

TribunSolo.com/ Septiana Ayu
SUMBER AIR SULIT. Sumber air kecil yang tidak sengaja ditemukan oleh warga Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen saat mencari rumput, ditengah kondisi kekeringan, Sabtu (26/8/2023). Ini terkait dengan sulitnya menemukan titik sumber mata air di Desa Juwok, Kecamatan Sukodono, kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Menemukan titik sumber mata air di Desa Juwok, Kecamatan Sukodono, kabupaten Sragen tidaklah mudah.

Hal itu diakui oleh Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid.

Baca juga: BPBD Sragen Siapkan 500 Tangki Air Bersih, Antisipasi Dampak Kekeringan Selama Kemarau 2025

Dimana, di Desa Juwok dibangun sumur dalam yang merupakan bantuan dari Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih.

Menurut Wafid, ada tantangan tersendiri mencari sumber air di wilayah Kabupaten Sragen, menyesuaikan dengan formasi batuan yang berbeda-beda.

"Ya ada tantangan tersendiri, karena masing-masing formasi batuan berbeda-beda, hasilnya pun kita juga berbeda," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (17/6/2025).

"Kontur tanah tidak terlalu menjadi kendala, disini memang ada potensi rendah sampai sedang, ini sesuai dengan beberapa formasi bantuan," jelasnya.

Sumber air yang digunakan untuk membangun sumur dalam berasal dari aquiver, yakni lapisan tanah yang mengandung air.

Dan untuk mendapatkan sumber air tersebut, harus melakukan pengeboran tanah hingga kedalaman 70 meter.

Diketahui, ketika mencapai kedalaman 80 meter, sumber airnya sudah asin.

"Disitu ditemukan di kedalaman 70 meter, tapi kalau sudah beda lokasi, sudah beda lagi," jelasnya.

Baca juga: 7 Kecamatan di Sragen Diprediksi Terdampak Bencana Kekeringan, Bakal Alami Musim Kemarau Basah

Menurutnya, setelah dilakukan tes laboratorium, dipastikan air dari sumur dalam di Desa Juwok cukup untuk memenuhi air baku untuk kebutuhan sehari-hari.

Debit air yang dihasilkan sebanyak 1,76 liter/detik.

Dan dipastikan, air dari sumur dalam tersebut, mampu mencukupi kebutuhan air bersih 80 KK.

Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Kementerian PU, Kuswara mengatakan air dari sumur dalam tersebut akan disambungkan langsung ke rumah-rumah warga.

"Hari ini sudah sampai 5 titik, sudah bisa dimanfaatkan di rumah, nanti kita teruskan sampai 4 bulan ke depan, nanti bertahap penyambungannya," terangnya. 

Desa Juwok sendiri merupakan salah satu daerah yang terdampak kekeringan ketika musim kemarau tiba.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved