Burhanuddin Muhtadi Ingatkan Jangan Ada Pengkultusan terhadap Dedi Mulyadi, Ungkit Fenomena Jokowi
Burhanuddin menjelaskan, Dedi Mulyadi saat ini merupakan gubernur populer dengan jutaan pengikut di segala kanal media sosialnya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Burhanuddin membaca adanya tanda-tanda Dedi menjadi kultus politik.
Ia menyebut Gubernur Lemhannas, TB Ace Hasan Syadzily sampai kapok bicara karena dibully pendukung Dedi.
"Karena tanda-tanda itu ada jadi saya mengingatkan."
"Ada ini, beberapa teman saya, misalnya Gubernur Lemhannas Pak TB Ace Hasan Syadzily, karena dulu teman kuliah saya, mengkritik Dedi Mulyadi kemudian dibully."
"Akhirnya pada takut bicara," kata Burhanuddin.
Baca juga: Hasto Dituntut 7 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Bawa-bawa Nama Jokowi dan Isu Permintaan Tiga Periode
Burhanuddin mengingatkan, Indonesia pernah mengalami pengalaman buruk dari pengkultusan politik pada zaman Jokowi.
"Karena kan kita sudah belajar dari pengalaman sebelumnya. Pengkultusan itu buruk buat demokrasi."
"Kan muncul misalnya zaman Pak Jokowi. Waktu 2012 pertama kali terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Kemudian 2014 maju presiden. Bahkan sampai 2019 pun itu masih ada sebagian kawan saya yang melihat Pak Jokowi itu bahkan kemarin ada kader PSI yang menyebut Pak Jokowi enggak kalah seperti nabi gitu kan," jelasnya
(*)
Jarang Disorot, Relawan di Solo Bongkar Peran Vital Gibran: Blusukan Hingga Jadi Penyeimbang Prabowo |
![]() |
---|
Di Solo, Jokowi Buka Kartu! Dukungan Politiknya Jelas : Prabowo-Gibran Dua Periode |
![]() |
---|
Di Solo, Jokowi Blak-blakkan Ungkap Alasan Gibran Tak Dampingi Prabowo Saat Pelantikan Menteri Baru |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Di Solo, Jokowi Minta Relawan Dukung Gibran Tetap Dampingi Prabowo di Pilpres 2029 |
![]() |
---|
Asal Usul Pasar Malam Ngarsopuro atau Ngarsopuro Night Market, Pertama Kali Digagas oleh Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.