Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kebakaran Sawah di Boyolali

Sawah Seluas 7 Hektar Penuh Semak Belukar Terbakar di Boyolali, Warga Diminta Waspada Musim Kemarau

Butuh lebih dari tiga jam hingga kobaran api di lahan sawah seluas 7 hektar itu akhirnya berhasil dijinakkan.

TribunSolo.com/Tri Widodo
KEBAKARAN SAWAH - Kebakaran lahan pertanian seluas 7 hektar di Dukuh Giri Marto, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Senin (21/7/2025). Butuh lebih dari tiga jam hingga kobaran api akhirnya berhasil dijinakkan. 

“Dengan melakukan pencegahan risiko kebakaran di musim kemarau, kita bisa mengurangi dampak bencana yang lebih luas,” katanya.

Selain itu, kebakaran semacam ini tidak hanya menghanguskan lahan dan merugikan secara materi, tetapi juga berkontribusi memperburuk kualitas udara dan mengganggu kesehatan masyarakat.

“Untuk itu, jika melakukan aktivitas (pembakaran), diharapkan warga mempertimbangkan dampak yang terjadi, terutama bagi masyarakat luas,” imbuh Suratno.

Antisipasi Sebelum Api Menyala

Musim kemarau yang kini menyelimuti Boyolali dan sekitarnya harus disikapi dengan bijak.

Para petani dan warga desa diminta untuk tidak lengah, sekecil apa pun potensi api bisa berubah menjadi bencana.

Kejadian di Sambon bukan sekadar insiden, tapi sebuah pengingat bahwa alam selalu perlu dihormati—dan keselamatan bisa dimulai dari hal kecil: tidak sembarangan membakar sampah.

Mengenal Desa Sambon

Desa Sambon merupakan salah satu desa di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, yang dikenal sebagai kawasan agraris.

Dengan lahan pertanian yang cukup luas, desa ini menjadi bagian dari urat nadi ketahanan pangan lokal di Boyolali.

Berada di dataran rendah dengan curah hujan sedang, Desa Sambon mendukung aktivitas pertanian sepanjang tahun, utamanya untuk padi, palawija, dan hortikultura.

Selain itu, beberapa lahan sawah yang tidak tergarap intensif kerap ditumbuhi semak dan ilalang, terutama saat musim kemarau.

Tak hanya pertanian, desa ini juga aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, dengan masyarakat yang umumnya bekerja sebagai petani, pedagang kecil, serta buruh tani.

Beberapa titik di desa juga berbatasan langsung dengan pemukiman padat.

Letaknya yang strategis menjadikan Sambon kerap dilalui distribusi hasil tani dari Boyolali menuju wilayah Kota Solo dan sekitarnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved