Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tak Hanya Malang, Boyolali Pernah Pakai Sound Horeg saat Sambut Jokowi Purnatugas sebagai Presiden

Boyolali ternyata juga pernah menggunakan sound horeg saat menyambut Jokowi pulang ke Solo. Ini saat purnatugas sebagai Presiden.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto/Tri Widodo
KOLASE FOTO. Sound Horeg untuk Sambut Jokowi. FOTO KIRI: Sound horeg yang dipasang di depan kawasan ruko Adi Soemarmo Boyolali pada Minggu (20/10/2024). FOTO KANAN: Presiden ke-7 RI Joko Widodo membagikan kaus saat mobil rantis yang ditumpanginya berjalan di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (20/10/2024) sore. 

TRIBUNSOLO.COM - Sound horeg sedang menjadi bahan perbincangan. 

Ini lantaran adanya Surat Edaran (SE) dari Kepala Desa (Kades) Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur terkait acara yang menghadirkan sound horeg di desanya. 

SE ini berisi soal imbauan agar warga yang sakit, anak kecil, bayi, lansia bisa mengungsi saat acara tersebut digelar. 

Acara tersebut dikemas dalam Karnaval Pesta Rakyat Karangjuwet Vol. 5. 

Rencananya, acara karnaval akan berlangsung pada Kamis (24/7/2025). 

Ada total 11 sound system atau sound horeg yang dihadirkan.

Di Boyolali, ternyata pernah ada penggunaan sound horeg

Ini saat menyambut kepulangan Jokowi saat purnatugas sebagai Presiden. 

Baca juga: Ramai di Malang, Pemdes Keluarkan SE Warga untuk Mengungsi, Ada Acara Sound Horeg

Catatan TribunSolo.com, penyambutan Jokowi ini pada Minggu, 20 Oktober 2024. 

Berbagai hiburan disiapkan untuk menyambut kepulangan Presiden Joko Widodo.

Salah satunya  Sound Horeg.

Seperangkat sound sistem bersuara menggelegar ini sudah berdiri di pinggir jalan yang akan dilalui rombongan Jokowi.

Sound horeg ini berada di depan kawasan ruko Adi Soemarmo Boyolali, Jawa Tengah.

Sound horeg yang dipasang di depan kawasan ruko Adi Soemarmo Boyolali.
Sound horeg yang dipasang di depan kawasan ruko Adi Soemarmo Boyolali. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Tepatnya di sebelah Utara perempatan Gejikan.

Mulai pukul 12.15 WIB atau setelah salat zuhur sound ini sudah dibunyikan.

Terdengar dari jarak 100an meter suara musik DJ yang menggema.

Tak hanya suara bass menggelegar, suara tribel juga memecah suasana jalan raya.

Sejumlah anak-anak nampak mendekat untuk menikmati suara keras sound sistem ini.

Menurut informasi, sound hereg ini persembahan dari relawan. 

SE Mengungsi di Malang

Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi sorotan. 

Ini terkait adanya Surat Edaran (SE) dari Kepala Desa (Kades) Donowarih. 

Isi SE tersebut adalah imbauan untuk warga agar mengungsi saat digelarnya acara yang menghadirkan sound horeg

Acara tersebut dikemas dalam Karnaval Pesta Rakyat Karangjuwet Vol. 5. 

Rencananya, acara karnaval akan berlangsung pada Kamis (24/7/2025). 

Ada total 11 sound system atau sound horeg yang dihadirkan.

Baca juga: Viral Sound Horeg Tampilkan Logo Halal di Pasuruan, Diduga Sindir Fatwa Haram Sound Horeg MUI Jatim

SE berisi imbauan itu meminta warga yang memiliki bayi, anak kecil, lansia dan sakit untuk mengungsi. 

Hal ini untuk kenyamanan bersama.

"Agar dapat menjaga jarak atau mengamankan sementara dari lokasi kegiatan demi kenyamanan bersama" bunyi kalimat dari potongan surat edaran tersebut.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat sound system yang akan digunakan cukup keras (sound horeg)," jelas SE tersebut. 

Menanggapi ini, Sekretaris Desa Donowarih, Ary Widya Hartono membenarkan. 

SE tersebut adalah langkah antisipasi dari Pemerintah Desa. 

Sebab, kegiatan karnaval sudah menjadi tradisi yang rutin digelar dua tahun sekali dalam rangka bersih desa.

“Koordinasi dengan Polres Malang sudah kami lakukan," kata Ary melalui sambungan telepon, Rabu (23/7/2025).

Acara Dibiayai Swadaya Masyarakat

Ary mengatakan, pembiayaan acara ini juga bukan dari desa. 

Namun, masyarakat secara mandiri mengumpulkan dana. 

"Pembiayaan kegiatan ini sepenuhnya dibiayai secara swadaya oleh masyarakat, bukan dari dana pemerintah,” lanjutnya.

Ary memastikan, surat edaran itu dikeluarkan bukan karena ada konflik, melainkan sebagai tindakan preventif.

“Saat kami presentasi ke kepolisian, kami tegaskan bahwa surat edaran ini bentuk antisipasi dari desa" kata Ary. 

"Masyarakat pun mendukung penuh kegiatan ini,” tegasnya.

“Malahan di RT 28 itu ada yang mengeluarkan kontingen pakai mobil hias. Itu sebagai bukti bahwa panitia tidak memaksa warga harus menggunakan sound horeg,” sambungnya.

Warga juga tidak mempersoalkan ini, mereka rela mengungsi untuk mendukung kelancaran acara. 

Ini terutama warga yang dilewati sound horeg

“Dari warga yang riskan, sudah mengungsi ke tempat saudara atau ke tetangga yang rumahnya tidak di tepi jalan,” pungkasnya.

Sejarah Sound Horeg

Sound Horeg adalah kegiatan memakai sound sistem denga suara yang menggelegar. 

Ini menjadi ciri khas hiburan masyarakat di berbagai wilayah Jawa, khususnya di Jawa Timur dan sekitarnya.

Istilah "horeg" disebut berasal dari bahasa Jawa yang berarti bergetar. 

Suara yang dikeluarkan sound horeg biasanya berupa dentuman suara bass yang kuat hingga membuat kaca rumah sampai bergetar. 

Disebutkan, akar budaya sound horeg ini berawal dari tradisi rakyat, khususnya pada hajatan seperti pernikahan, khitanan, hingga acara keagamaan di desa-desa Jawa Timur.  

Pada awal 2000-an, masyarakat sudah menggunakan pengeras suara sederhana untuk keperluan hiburan dan pengumuman.

Tapi belakangan, atau sekitar tahun 2014 di Malang, beberapa masyarakat mulai menggunakan pengeras suara dalam setiap kegiatan pawai.

Dari sana, penggunaan pengeras suara makin populer, terlebih sejak setelah era pandemi Covid-19.

Penggunaan pengeras suara ini bertransformasi menjadi tren budaya masyarakat desa, khususnya di wilayah Malang, Blitar, Kediri, Banyuwangi, dan kota-kota lain di Jawa Timur, DIY, serta Jawa Tengah.  (*)

Artikel ini diolah dari SuryaMalang.com dengan judul Beredar SE Kades Minta Warga Ngungsi, 11 Sound Horeg di Donowarih Malang Tampil 'Demi Kenyamanan' dan Tribun-Medan.com dengan judul Sound Horeg Haram, Bagaimana Sejarah dan Asal Usul Pertunjukan ini? dan TribunSolo.com dengan judul Uniknya Cara Penyambutan Jokowi Pulang ke Solo, Ada Sound Horeg di Perempatan Selatan Bandara

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved