Ijazah Jokowi Digugat
Jokowi Hadiri Reuni UGM di Tengah Polemik Ijazah, Roy Suryo Ungkap Keanehan : 99,9 Persen Palsu
Kehadiran Jokowi di tengah suasana kekeluargaan reuni itu mendapat komentar pedas dari pakar telematika Roy Suryo yang memberikan tanggapan kritis.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menghadiri acara reuni ke-45 Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bertajuk Spirit 80 Guyub Rukun Migunani, Sabtu (26/7/2025).
Kehadiran Jokowi di tengah suasana kekeluargaan reuni itu mendapat komentar pedas dari pakar telematika Roy Suryo yang memberikan tanggapan kritis.
Acara ini digelar di tengah polemik yang masih bergulir terkait keaslian ijazah Jokowi.
Baca juga: Jokowi Hadiri Reuni UGM di Tengah Polemik Ijazah, Penggugat di Solo : Cermin Kepanikan
Bahkan beberapa orang dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025 atas dugaan pencemaran nama baik.
Merespons hal itu, Roy Suryo menilai kehadiran Jokowi di acara reuni tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap isu yang ada.
Menurut Roy Suryo, kunjungan Jokowi ke reuni tersebut justru semakin menimbulkan tanda tanya.
Ia menyebut Jokowi hanya hadir sebentar, dan tidak mengikuti acara inti yang digelar di Wanagama bersama para alumni lainnya.
“Toh dia datang masih laksana pejabat, bukan sebagai alumnus. Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” kata Roy dalam keterangannya kepada wartawan.
Baca juga: Belum Sehat Sepenuhnya, Jokowi Tetap Hadir Reuni UGM: Kalau Saya Enggak Datang, Ramai Lagi Nanti
Lebih lanjut, Roy juga menyoroti upaya Jokowi yang, menurutnya, tampak berusaha keras meyakinkan publik terkait validitas masa kuliahnya dengan menyebut nama-nama dosen penguji skripsi serta teman-teman saat Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Buat apa? Kan aneh malahan. Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN seperti Yohana (Hukum), Lience (Biologi), alm. Eko (Geodesi), dan sebagainya, tapi tanpa bukti. Hanya narasi saja, tidak ada nilainya,” ujarnya.

Pertanyakan Klaim soal Ir. Kasmudjo
Roy juga menyoroti klaim Jokowi bahwa Ir. Kasmudjo merupakan dosen pembimbingnya.
Klaim ini dibantah oleh Ir. Kasmudjo sendiri, yang sebelumnya menyatakan tidak pernah menjadi dosen pembimbing skripsi maupun pembimbing akademik Jokowi.
“Jadi kunjungan tadi tidak mengubah apapun hasil hipotesis sebelumnya: skripsi 99,9 persen palsu tidak akan bisa terbit ijazah asli,” tegas Roy.
Diketahui, dalam acara reuni tersebut, Jokowi tidak sendiri.
Ia hadir bersama istrinya, Iriana Jokowi.
Keduanya berangkat dari Solo pukul 09.08 WIB dan tiba di Yogyakarta sekitar pukul 10.18 WIB.
Jokowi tampil dengan kemeja putih dan celana hitam khasnya, sementara Iriana mengenakan setelan berwarna krem.
Menurut ajudan pribadi Jokowi, Kompol Syarif, kehadiran Presiden ke acara reuni tersebut adalah karena undangan resmi dari panitia.
“Beliau mendapatkan undangan dari panitia,” singkatnya menjelaskan.
Awal Mula Roy Suryo Vokal Kritik Jokowi soal Ijazah
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo kini menjadi sosok yang vokal menuding ijazah Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sah.
Kini Roy Suryo pun dianggap sebagai sosok yang berseberangan dengan Jokowi, karena kerasnya kritik yang dia lontarkan untuk ayahanda Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka.
Tetapi, baru-baru ini, Roy Suryo mengungkap bahwa dirinya pernah cukup dekat dengan Jokowi.
Baca juga: Argumen Eks Kabareskrim Bantah Roy Suryo Cs soal Tudingan Kriminalisasi di Kasus Ijazah Jokowi
Pahkan, ia mengakui pernah menjadi pendukung Jokowi, terutama saat masa-masa awal Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Pernyataan ini disampaikan Roy Suryo dalam siniar (podcast) yang tayang di kanal YouTube DeddySitorus Channel pada Jumat, 20 Juni 2025, dikutip TribunSolo.com, pada Sabtu (21/6/2025).
Dalam siniar tersebut, Roy Suryo blak-blakan mengakui bahwa ia dulu mengagumi dan mendukung Jokowi, terutama karena ide-ide segarnya yang dinilai luar biasa, termasuk proyek mobil nasional ESEMKA.
“Iya pendukung (Jokowi), dengan idenya yang luar biasa. Waktu itu kan ada ide mobil ESEMKA. Nah dari awalnya itu kan saya memang membantu ESEMKA tetapi di bidang TI (teknologi dan informasi),” ujar Roy.
Baca juga: 2 Hal yang Bikin Politikus PDIP Yakin Ijazah Jokowi Dibuat di Pasar Pramuka, Singgung Rektor UGM
Dia bahkan mengaku sebagai orang yang menyetir mobil ESEMKA dari Solo ke Jakarta bersama FX Hadi Rudyatmo, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo.
“Yang nyetir (mobil ESEMKA) dari Solo ke Jakarta ya kami berdua dengan Pak Rudi. Jokowinya naik pesawat, tapi pemberitaannya seolah-olah Jokowi yang bawa mobil,” kata Roy.

Namun, Roy Suryo kemudian mengungkapkan awal mula kekecewaannya terhadap Jokowi.
Dia mengaku bahwa setelah mobil ESEMKA menjadi sorotan nasional, Jokowi justru meninggalkan proyek tersebut, padahal sudah mendapat perhatian besar dari publik dan media.
“Saya kaget, Mas. Begitu selesai ya udah ditinggal gitu aja oleh Pak Jokowi. Kan repot, publikasinya sudah gencar, sampai ada berita nasional pemesanan 6.000 unit” beber Roy.
Baca juga: Kuasa Hukum Jokowi Sebut Gugatan M Taufiq soal Ijazah Palsu Salah Alamat, Harusnya Gugur Sejak Lama
Roy Suryo mengaku semakin kecewa melihat nasib para siswa dan anak-anak muda yang terlibat dalam proyek tersebut.
Padahal para siswa sudah menaruh harapan besar untuk bisa memproduksi mobil rakyat.
"Tapi ternyata zonk kan?" ucap Roy.
Dia mengaku saat itu menyimpulkan ESEMKA hanya digunakan Jokowi sebagai kendaraan politik maju Pilgub DKI Jakarta.
“Memang top,” ungkap Roy.
Baca juga: Teman Kuliah Sebut Hasto Dua Kali Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi : Mensesneg dan Menkominfo
Roy Suryo mengaku jika Jokowi memiliki kemampuan luar biasa dalam membentuk citra dan memainkan peran sebagai tokoh yang dekat dengan rakyat.
“Saya akui, ya, yang namanya Joko Widodo itu pandai betul untuk memainkan tokoh itu pintar,” ujar Roy.
Roy Suryo mengatakan saat itu Jokowi saat itu sempat berkonsultasi dengannya mengenai membangun narasi sebagai sosok di balik mobil ESEMKA.
Bahkan kata dia, foto dan pemberitaan Jokowi saat mandikan mobil Esemka pakai air kembang sempat viral di media sosial pada 2012.
Sosok Roy Suryo
Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo, atau yang lebih dikenal dengan Roy Suryo, lahir di Yogyakarta pada 18 Juli 1968.
Dia menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM), mengambil jurusan Ilmu Komunikasi.
Sebelum terjun ke dunia politik, Roy dikenal luas sebagai pakar telematika dan kerap menjadi narasumber di berbagai media nasional dalam bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia.
Ia juga sempat mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) dan menjadi pengajar tamu di Program D3 Komunikasi UGM.
(*)
Usai Temui Jokowi di Solo, Relawan Desak Polisi Segera Gelar Perkara Kasus Tudingan Ijazah Palsu |
![]() |
---|
Di Solo, Waketum Joman Andi Azwan Tanggapi Buku Jokowi’s White Paper: Itu Buku Sampah |
![]() |
---|
Roy Suryo Bocorkan Rencana di Solo, Setelah Jokowi’s White Paper Akan Luncurkan Gibran’s Black Paper |
![]() |
---|
Di Solo, Roy Suryo Mengaku Pegang Salinan Ijazah dari KPU Pusat, Semakin Yakin Ijazah Jokowi Palsu |
![]() |
---|
Hakim Sidang Citizen Lawsuit Ijazah Palsu Jokowi di Solo Diganti, Dipromosikan Jadi Hakim Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.