Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

7 Kabupaten/Kota di Solo Raya dengan Pengeluaran Tertinggi untuk Beli Mi Instan, Sragen Nomor Satu

Berikut ini peringkat kabupaten/kota di Solo Raya yang warganya paling gemar makan mi instan menurut BPS.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Warta Kota/Henry Lopulalan
POTRET MI INSTAN - Mie instan banyak di konsumsi masyarakat Indonesia, mudah diperoleh dan dijual pada sejumlah warung kopi/kedai, Jakarta. Senin (17/6/2013). Berikut ini peringkat kabupaten/kota di Solo Raya yang warganya paling gemar makan mi instan menurut BPS: (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNSOLO.COM - Mi instan kini menjadi salah satu makanan yang populer di Solo Raya, Jawa Tengah.

Ya, tak bisa dimungkiri minstan masih menjadi salah satu primadona untuk mengisi perut.

Harganya yang relatif terjangkau, porsi yang cukup mengenyangkan, dan penyajian yang cepat, menjadikan mi instan alternatif pengenyang perut selain nasi.

Baca juga: 7 Kabupaten/Kota di Solo Raya dengan Konsumsi Kopi Instan Terbanyak, Warga Solo Paling Doyan Ngopi

Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan data terkait rata-rata pengeluaran per kapita dalam seminggu untuk produk mi instan di Solo.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi mi instan terbanyak di Solo Raya adalah Kabupaten Sragen.

Pengeluaran rata-rata per kapita untuk konsumsi mi instan di Sragen adalah Rp2.380 per minggu.

Pengeluaran rata-rata per kapita merupakan biaya konsumsi yang dikeluarkan oleh seluruh anggota rumah tangga selama sebulan, baik yang bersumber dari pembelian, pemberian, maupun hasil produksi sendiri.

Baca juga: 7 Kabupaten/Kota di Solo Raya dengan Pengeluaran Tertinggi untuk Beli Rokok, Solo Posisi Buncit

Jumlah total konsumsi ini kemudian dibagi dengan jumlah anggota dalam rumah tangga tersebut, sehingga diperoleh nilai konsumsi per individu (per kapita).

Dalam metode yang digunakan BPS, konsumsi rumah tangga dikategorikan menjadi dua jenis:

  • Konsumsi makanan, yang mencakup semua bahan makanan dan minuman yang dikonsumsi keluarga, termasuk makanan jadi.
  • Konsumsi bukan makanan, yang mencakup biaya untuk kebutuhan seperti perumahan, pendidikan, transportasi, pakaian, kesehatan, dan lainnya.

Yang perlu dicatat, konsumsi ini tidak memperhatikan asal barang, baik dibeli, diberi, atau hasil produksi sendiri, dan hanya terbatas pada kebutuhan rumah tangga, tidak termasuk untuk usaha atau yang diberikan ke pihak lain.

Angka pengeluaran rata-rata per kapita sangat penting karena menjadi indikator makro ekonomi untuk menilai daya beli masyarakat, kesejahteraan, dan pola konsumsi.

Data ini juga digunakan untuk menghitung garis kemiskinan, menentukan kebijakan sosial, hingga mengevaluasi dampak inflasi terhadap rumah tangga.

Berikut ini peringkat kabupaten/kota di Solo Raya yang warganya paling gemar makan mi instan menurut BPS:

  1. Sragen : Rp2.380 (Rata-rata Pengeluaran Perkapita Seminggu)
  2. Surakarta : Rp2.354 (Rata-rata Pengeluaran Perkapita Seminggu)
  3. Boyolali : Rp2.160 (Rata-rata Pengeluaran Perkapita Seminggu)
  4. Klaten : Rp1.991 (Rata-rata Pengeluaran Perkapita Seminggu)
  5. Wonogiri : Rp1.922 (Rata-rata Pengeluaran Perkapita Seminggu)
  6. Karanganyar : Rp1.751 (Rata-rata Pengeluaran Perkapita Seminggu)
  7. Sukoharjo : Rp1.734 (Rata-rata Pengeluaran Perkapita Seminggu)

Bahaya Mengonsumsi Mi Instan Setiap Hari

Mi instan menjadi makanan favorit banyak orang karena praktis, murah, dan rasanya yang menggugah selera.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved