Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Sragen

Sejarah Dibangunnya Museum Manusia Purba Sangiran: Menelusuri Jejak Kehidupan Prasejarah di Sragen

Pengunjung dapat melihat fosil-fosil bersejarah, perlengkapan berburu seperti kapak batu, ilustrasi kehidupan manusia purba

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunSolo.Com/Rahmat Jiwandono
Museum Sangiran yang masih tutup di Dukuh Ngampon, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Rabu (31/3/2021). 

Pada tahun 1975, Museum Sangiran pertama kali berdiri dengan luas sekitar 1.000 meter persegi.

Namun, dengan semakin banyaknya penemuan fosil dan meningkatnya kunjungan wisatawan, pada 1980 museum diperluas hingga mencapai 16.675 meter persegi, dengan 750 meter persegi digunakan sebagai ruang pameran.

Bangunan Museum Sangiran dirancang dengan arsitektur joglo khas Jawa yang menambah nuansa budaya lokal. Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan:

  • Ruang pameran berisi koleksi fosil manusia purba dan artefak prasejarah.
  • Laboratorium penelitian yang mendukung kegiatan ilmiah.
  • Aula edukasi untuk seminar dan kegiatan pembelajaran.
  • Perpustakaan dan ruang audio visual yang menyediakan informasi mendalam tentang prasejarah.
  • Area penyimpanan fosil, mushola, serta fasilitas umum seperti toilet, area parkir luas, dan toko souvenir.


Lebih dari sekadar tempat penyimpanan fosil, Museum Sangiran berperan sebagai pusat edukasi dan penelitian sejarah kehidupan manusia purba.

Pembangunan museum ini menjadi upaya pelestarian situs Sangiran, sekaligus sarana penting bagi dunia pendidikan untuk memahami perjalanan panjang evolusi manusia di Indonesia.

Baca juga: Kisah Empu Balung dari Sragen Jateng, Pernah Temukan Fosil Tengkorak Manusia Purba Usai Mimpi

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved