Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bendera One Piece di HUT RI

Tak Seperti di Sragen yang Muralnya Dihapus, Wali Kota Solo Izinkan Bendera One Piece

Wali Kota Solo mengizinkan keberadaan bendera one piece. Dia menilai, ini hanya dari sudut pandang saja.

TribunSolo.com/ Mardon Widiyanto
BENDERA ONE PIECE - Pesanan bendera One Piece di konvensi di Kabupaten Karanganyar, Jum'at (1/8/2025). Wali Kota Solo Respati Ardi mengizinkan keberadaa bendera ini di Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Respati Ardi mengungkapkan tak perlu ada larangan terkait maraknya bendera one piece menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI asalkan bendera merah putih tetap yang utama ditampilkan.

“Nggak (melarang). Keren. Bagus. Yang penting Indonesia harus yang utama. Bendera lambang negara yang dilindungi undang-undang,” ungkapnya saat ditemui di SD Tamirul Islam, Senin (4/8/2025).

Menurutnya, tidak ada aturan baku mengenai pemasangan bendera dan simbol-simbol lain dalam menyemarakkan HUT RI.

“Mau masang one piece, Gatot Kaca, Ramayana. Kan nggak ada SOP tertulis kan itu kreasi aja. Tapi kalau kita wajib memasang bendera merah putih,” terangnya.

Sejumlah pihak menilai bahwa pemasangan bendera one piece merupakan bagian dari provokasi.

Baca juga: Mural One Piece di Sragen Dihapus Dikawal Aparat, Bayan Desa Tak Tahu Siapa yang Meminta Menghapus

Namun, menurutnya, hal ini tinggal sudut pandang yang diambil.

“Mau one piece, mau tokoh Sudiroprajan, tokoh Gilingan, Semar keren bagus. Ya tinggal sudut pandangnya aja. One Piece, tokoh pewayangan, Ramayana, saya kira sama dengan cerita-ceritanya,” jelasnya.

Ia juga menilai tidak perlu ada penertiban-penertiban.

Berbagai simbol-simbol lain yang dipasang di antara lambang negara menurutnya sah-sah saja.

“Bagus-bagus aja yang penting Indonesia tetap dipasang. Mau one piece, gatot kaca boleh. Nggak (perlu ditertibkan),” ungkapnya. 

Mural di Sragen Dihapus

Di Kabupaten Sragen beredar video yang menunjukkan penghapusan gambar bajak laut dari serial One Piece, yang disaksikan oleh petugas TNI/Polri.

Nampak, terdapat seorang pria berkaus hitam menutup kembali gambar One Piece tersebut dengan menggunakan cat berwarna putih.

Mural One Piece tersebut digambar dengan ukuran yang cukup besar.

Setelah ditelusuri, penghapusan mural One Piece tersebut terjadi di Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Bayan Desa Jurangjero, Sugito membenarkan penghapusan mural One Piece tersebut.

DIKAWAL APARAT. Penghapusan gambar bajak laut One Piece di Kabupaten Sragen.
DIKAWAL APARAT. Penghapusan gambar bajak laut One Piece di Kabupaten Sragen. (Istimewa)

"Sudah dihapus kemarin, ada dari Polres, Polsek, TNI, yang hapus karangtaruna, yang gambar sepertinya karangtaruna," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (4/7/2025).

"Iya benar ditutup lagi, ya intinya dipanggil terus dihapus," tambahnya.

Ia menyatakan tidak mengetahui siapa yang meminta untuk menghapus mural tersebut.

"Saya tidak tahu siapa yang menyuruh, saya datang kesana, sudah dihapus, hapusnya kemarin, hari Minggu, jam 13.30 WIB," jelasnya.

Ia menyebut tidak mengetahui secara pasti, kapan mural One Piece tersebut digambar.  

Warga Sukoharjo Juga Gambar Mural

Warga Perumahan Pondok Baru, Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menggambar tokoh anime One Piece, Monkey D. Luffy. 

Ini mereka gambar dalam rangka menjelang Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 2025. 

Di luar polemik soal anime one piece, gambar ini ditegaskan tak memiliki maksud lain. 

Mereka menggambar Monkey D. Luffy berukuran besar, sekitar 3x5 meter di jalan kampung sebagai bentuk ekspresi.

Ketua RT VIII, Zarkasi, menyampaikan ide mural tersebut murni berasal dari inisiatif warga, khususnya para pemuda. 

Mereka ingin merayakan 17 Agustus dengan semangat kebersamaan yang dekat dengan keseharian mereka, termasuk dengan karya-karya pop culture yang menginspirasi.

"Mural ini inisiatif warga. Jadi kita merayakan 17 Agustus 2025 dengan semangat kerakyatan, semangat keadilan, dan semangat bersama-sama. Mereka pengen gambar One Piece, ya kita gambar karakter utamanya. Kami tidak ada pikiran macam-macam," jelas Zarkasi, Senin (4/8/2025).

Ia juga menekankan simbol bajak laut dalam One Piece bukan merupakan bentuk ancaman atau pemberontakan, melainkan tokoh fiktif yang penuh nilai positif.

ONE PIECE. Warga Desa Gentan menggambar mural tokoh utama dari anime tersebut, Monkey D. Luffy berukuran besar, sekitar 3x5 meter di jalan kampung.
ONE PIECE. Warga Desa Gentan menggambar mural tokoh utama dari anime tersebut, Monkey D. Luffy berukuran besar, sekitar 3x5 meter di jalan kampung. (TribunSolo.com/Anang Maruf)

"Spirit-nya kita ambil sisi perjuangan. Kalau ada pembicaraan macam-macam, ya selama itu positif, kita ambil yang positif," lanjutnya.

Sementara itu, Ayub (20), salah satu pemuda setempat, mengaku senang idolanya sejak kecil kini tergambar jelas di dekat rumahnya. 

Ia merasa tokoh Luffy dalam anime One Piece memiliki nilai perjuangan yang menginspirasi anak muda.

"Dari kecil saya nonton One Piece. Luffy itu karakter yang enggak pernah menyerah, selalu berjuang demi impian dan teman-temannya. Buat saya, dia mewakili semangat anak muda zaman sekarang," ungkap Ayub.

Fenomena ini menjadi salah satu contoh bagaimana masyarakat kini merayakan Hari Kemerdekaan tak hanya dengan tradisi, tapi juga dengan ekspresi budaya populer yang memiliki nilai perjuangan universal.

Pemerintah sendiri sebelumnya telah mengimbau masyarakat untuk mengibarkan Bendera Merah Putih secara serentak mulai awal Agustus sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan bangsa. (*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved