Istri Wiranto Meninggal Dunia

Astana Wukir Sirna Raga, Kompleks Pemakaman Keluarga Wiranto di Karanganyar, Dekat Makam Bos Sritex

Memasuki area pemakaman Astana Wukir Sirna Raga, pengunjung akan melihat tiga bangunan yang berdiri rapi.

|
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
KOMPLEKS MAKAM - Salah satu pendopo di Astana Wukir Sirna Raga, makam keluarga Wiranto, yang dipergunakan untuk salat jenazah, Senin (17/11/2025). Hari ini, istri Wiranto yakni Rugaiya Usman akan dimakamkan di Astana Wukir Sirna Raga di Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. 

Ringkasan Berita:
  • Astana Wukir Sirna Raga di Delingan, Karanganyar, menjadi tempat peristirahatan terakhir Rugaiya Usman, istri Wiranto, dalam kompleks pemakaman keluarga seluas 6 hektare dengan pendopo besar berisi 24 makam.
  • Kompleks ini memiliki area salat jenazah serta dua pendopo kecil, dan berdekatan dengan makam keluarga Lukminto, pendiri Sritex.
  • Pengelola menjelaskan lokasi ini dipilih Wiranto sejak 2000 karena petunjuk spiritual dan keinginan dekat dengan Pak Harto.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Di sebuah bukit kecil di Delingan, Karanganyar, berdiri sunyi Astana Wukir Sirna Raga, sebuah kompleks pemakaman keluarga yang luasnya mencapai enam hektare.

Udara lembap setelah hujan semalam masih menggantung di antara pepohonan kebun yang mengelilingi area tersebut.

Angin yang lewat menggesek dedaunan, seperti memberi salam terakhir bagi seorang tamu yang akan datang yakni Rugaiya Usman, istri Wiranto.

JELANG PEMAKAMAN - Suasana Astana Wukir Sirna Raga, makam keluarga Wiranto, Senin (17/11/2025).
Hari ini, istri Wiranto yakni Rugaiya Usman akan dimakamkan di Astana Wukir Sirna Raga di Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.
JELANG PEMAKAMAN - Suasana Astana Wukir Sirna Raga, makam keluarga Wiranto, Senin (17/11/2025). Hari ini, istri Wiranto yakni Rugaiya Usman akan dimakamkan di Astana Wukir Sirna Raga di Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Di sinilah almarhumah akan beristirahat setelah tutup usia pada Minggu (16/11/2025).

Tempat yang tak hanya menyimpan makam, tetapi juga kisah-kisah kecil tentang keluarga, pilihan hidup, dan jejak perjalanan seseorang yang kelak mengenangnya.

Memasuki area pemakaman, pengunjung akan melihat tiga bangunan yang berdiri rapi.

Sebuah pendopo besar menjadi pusatnya dengan atap gipsum di atasnya menjaga 24 makam keluarga Wiranto tetap teduh.

Baca juga: Pemakaman Istri Wiranto Tak Digelar Secara Militer, Keluarga Disebut Hadir Langsung di Karanganyar

Sementara dua pendopo kecil di sisi lain menjadi ruang hening bagi keluarga yang ingin beristirahat sejenak, mengulur waktu dalam doa, atau sekadar menahan rindu yang menyesak.

Di pendopo besar itu pula tersedia satu area khusus untuk salat jenazah, seakan disiapkan jauh sebelum hari ini datang.

Tempat ini telah dirancang bukan hanya sebagai tempat peristirahatan terakhir, tetapi sebagai ruang keheningan yang memayungi ikatan keluarga.

Tak jauh dari sana, berdiri Taman Memorial Delingan dan Shri Garden, makam keluarga Lukminto, pendiri Sritex

Suhud Purwadi, pengelola makam, menatap kompleks makam dengan mata yang mengenal setiap sudutnya.

Baca juga: SOSOK Rugaiya Usman, Istri Wiranto Diungkap Penggali Makam Delingan Karanganyar : Beliau Baik Sekali

Ia tahu persis sejarah tempat ini sejak pertama menjadi tanah kosong sampai berubah menjadi Astana Wukir Sirna Raga.

“Alasan beliau memilih lokasi ini sebagai makam keluarga karena petunjuk spiritual dan ingin dekat dengan Pak Harto,” ujar Suhud, kepada TribunSolo.com, Senin (17/11/2025). 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved