Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pembacokan di Ampel Boyolali

Sidang Kasus Emak-emak Dibacok Tetangga di Boyolali: Korban Masih Trauma, Terdakwa Malah Tersenyum

Sidang kasus pembacokan di Boyolali telah digelar. Korban masih terlihat trauma, sementara terdakwa bisa tersenyum.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
TERSENYUM. AS, terdakwa kasus penganiayaan emak-emak keluar dari ruang sidang pengadilan negeri (PN) Boyolali, Selasa (5/7/2025) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sidang kasus pembacokan emak-emak di Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali digelar di pengadilan negeri (PN) Boyolali pada Selasa (5/7/2025). 

Korban kasus ini yakni Iin Indriastuti (49) hadir dalam sidang tersebut. 

Iin terlihat masih trauma dan sampai saat ini masih menjalani rawat jalan. 

Sementara itu, pantauan TribunSolo.com, terdakwa kasus ini yakni AS masih bisa tersenyum. 

Ini terlihat saat terdakaw berada di PN Boyolali

Kondisi ini dibenarkan kuasa Hukum korban, Joko Raharjo usai mendampingi kliennya saat dimintai keterangan dalam sidang.

Baca juga: Di Balik Insiden Pria Bacok 3 Orang di Bayat Klaten Gegara Tak Dibuatkan Kopi, Ternyata ODGJ

"Sampai sekarang masih trauma. Bahkan ini tadi saat dimintai keterangan sebagai saksi korban itu nangis terus, bahkan ngeblank," kata Joko.

Dia mengaku kondisi kliennya mengalami trauma yang mendalam akibat perbuatannya pelaku.

Akibat trauma itu, kliennya merasa ketakutan bahkan sulit bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Korban dibacok tetangganya sendiri dengan sabit.

Saat itu korban hendak membersihkan rumahnya yang ada di Dukuh Klarisan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel.

Pelaku yang dendam dengan korban yang telah membeli rumah tersebut dari lelang bank.

"Pelaku nampaknya mengarah ke pembunuhan berencana. Karena kan Terdakwa dari rumah sudah membawa sabit," tambahnya .

Untuk itu, pihaknya berharap terdakwa dapat dihukum maksimal.

"Karena dikhawatirkan, pelaku dapat mengulangi perbuatannya kembali ke klien kami," pungkasnya.

Masih Ada Hubungan Keluarga

Ada fakta yang terungkap dari kasus penganiayaan emak-emak di Dukuh Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel

Ternyata pelaku dan korban masih memiliki hubungan keluarga. 

Ini diungkapkan Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto.

Dia mengungkapkan, motif di balik kasus penganiayaan emak-emak di Dukuh Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel. 

PEMBACOKAN DI BOYOLALI - Kasus Pembacokan di Boyolali tengah diselidiki oleh Penyidik Satreskrim Polres Boyolali memeriksa tersangka pembacokan emak-emak di Dukuh Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Selasa (29/4/2025)
PEMBACOKAN DI BOYOLALI - Kasus Pembacokan di Boyolali tengah diselidiki oleh Penyidik Satreskrim Polres Boyolali memeriksa tersangka pembacokan emak-emak di Dukuh Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Selasa (29/4/2025) (Istimewa)

Menurut Rosyid, selain masih tetangga, pelaku dengan korban masih ada hubungan keluarga.

Pelaku, AS kecewa dengan korban Iin Indriastuti yang telah membeli tanah dan rumahnya melalui lelang.

"Tanah dan rumah sebelumnya dimiliki AS. Namun karena saudara AS tidak mampu membayar utang di Bank. Kemudian tanah dan rumahnya di lelang dan dibeli oleh saudara Iin," ujar Rosyid, Rabu (30/4/2025).

Selain itu, pelaku juga memiliki dendam pribadi dengan korban.

Baca juga: Kronologi Emak-emak di Bakalan Boyolali Dibacok Tetangganya, Pelaku Bacok Korban dari Belakang 

Pelaku yang pulang dari ladang pun amarahnya memuncak ketika melihat korban keluar dari bekas rumahnya.

"Spontan karena pulang dari ladang melihat korban kemudian timbul rasa ketidaksukaan dari saudara AS," papar dia.

"Kemudian saat saudari Iin menggunakan sepeda motor keluar dari rumah ternyata sudah dihadang as dengan membawa senjata," imbuh Rosyid. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved