Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Konfercab PDIP Wonogiri

5 Nama Tokoh Wonogiri yang Berpotensi Gantikan Jekek Jadi Ketua DPC PDIP, Ada Setyo Sukarno

Ada 5 tokoh yang disebut bisa memimpin DPC PDIP Wonogiri. Nama ini muncul jelang Konfercab PDIP Wonogiri.

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
BAJU MERAH. Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo, ditemui TribunSolo.com beberapa waktu lalu. Dia menyebut ada pengganti yang siap memimpin DPC PDIP Wonogiri. 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ada 5 tokoh yang disebut bisa menggantikan posisi Joko Sutopo alias Jekek sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Wonogiri

Berikut nama-nama yang disebut bisa menggantikan Jekek:

  1. Bupati Wonogiri Setyo Sukarno 
  2. Ketua DPRD Wonogiri Sriyono
  3. Ketua Komisi I DPRD Wonogiri Bambang Sadriyanto
  4. Ketua Komisi III DPRD Wonogiri Catur Winarko
  5. Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Wonogiri Gimanto

Nama-nama tersebut langsung disebut oleh Jekek dalam wawancaranya Selasa (8/12/2025). 

"Beliau-beliau ini sudah senior. Secara kredibilitas teman-teman bisa menilai sendiri. Layak diberi tanggung jawab memanajerial partai di level DPC," pungkasnya.

Gelar Konfercab

PDI Perjuangan Wonogiri dalam waktu dekat akan menggelar konferensi cabang (konfercab).

Sejumlah nama dinilai memiliki kapasitas mempimpin partai banteng moncong putih di Wonogiri itu.

Ketua DPC PDI Perjuangan Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menjelaskan konfercab akan digelar dalam waktu dekat.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu instruksi dari DPP.

"Kesepakatannya antara Oktober-November 2025 harus sudah selesai," jelas dia.

Diketahui, Jekek sendiri sudah menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Wonogiri selama tiga periode.

Menurutnya, seyogyanya ada proses kaderisasi.

Ia sendiri menilai ada sejumlah kader yang layak menggantikannya sebagai ketua DPC.

Baca juga: Bupati Setyo Sukarno Apresiasi Pencapaian Jekek, Akan Terus Berdialog untuk Kemajuan Wonogiri

Dirinya juga enggan berspekulasi tentang masa depannya di DPC PDI Perjuangan Wonogiri.

"Biarkan proses berjalan. Saya tidak berani berspekulasi apapun," paparnya.

Biodata Joko Sutopo

Joko Sutopo seorang politisi asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Joko Sutopo lahir di Wonogiri, 24 Januari 1974.

Joko Sutopo beristrikan seorang bernama Drh. Verawati dan pasangan ini dikaruniai satu orang anak. (1)

Riwayat Pendidikan : 

SD Negeri 2 Pule (1984-1987)

SMP Negeri 2 Pule (1987-1990)

SMK Bina Daya Bangsa (1990-1993)

Riwayat Organisasi : 

Kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wonogiri (2004-2010)

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wonogiri (2010-2015)

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wonogiri (2015-2020)

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wonogiri (2020-2025)

Riwayat Pekerjaan :  

Direktur CV. Karya Angkasa (2007)

Bupati Wonogiri (2016-2021)

Karier Politik : 

Bupati Wonogiri periode 2016-2021
 
Bupati Wonogiri periode 2021-2026

Haru Saat Purna Tugas

Masa jabatan Joko Sutopo alias Jekek sebagai Bupati Wonogiri berakhir awal Januari 2025 lalu. 

Meski begitu, ia mengaku masih akan di dunia politik.

Jekek mengaku usai pensiun sebagai bupati, masih akan berada di dunia politik dan berkegiatan yang masih bersinggungan dengan masyarakat.

"Saya masih akan di politik. Pilihan hidup saya di politik," kata Jekek.

Meski begitu, ia mengaku belum mengetahui apakah masih akan berada di struktural DPC PDI Perjuangan Wonogiri yang mana saat ini ia masih menjabat sebagai ketua.

Namun ia memastikan masih akan melakukan segala aktivitas yang bersinggungan dengan masyarakat, seperti saat menjabat sebagai bupati.

"Saya masih di segala sesuatu yang bersinggungan dengan masyarakat. Saya akan berusaha bersinggungan dengan masyarakat," ujarnya.

Ia juga memastikan terbuka dan siap apabila ada pihak yang mengajak berembug untuk membangun Wonogiri.

Jekek akan terbuka untuk berdiskusi.

Disisi lain, saat disinggung soal jabatannya sebagai Bupati Wonogiri selama dua periode, Jekek mengaku tak menyangka bisa berada di titik itu.

Bahkan, ia mengaku sama sekali tidak berani bermimpi menjadi seorang bupati karena ibunya seorang penjual jamu.

"Mimpi saja tidak berani, walaupun (mimpi) tidak bayar ora wani. Pie ceritane," kata dia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved