Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

KA Batara Kresna Tabrak Mobil

Korban Tewas Agya vs KA Batara Kresna di Wonogiri Bertambah, Penumpang Anak-anak Berusia 7 Tahun

Mobil yang berisi satu keluarga asal Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri tertabrak KRD Batara Kresna

|
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Putradi Pamungkas

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Korban tewas atas kecelakaan yang melibatkan kereta api (KA) Batara Kresna dengan mobil Toyota Agya bernopol T-1759-GP di di perlintasan tanpa palang pintu di Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (16/8/2025) bertambah.

Korban yang meninggal dunia yang terbaru merupakan penumpang yang masih berusia belia.

Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Subroto mengatakan, korban berinisial QSS (7) meninggal dunia di RSUD Moewardi Solo. 

"Korban QSS itu kan dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo, namun saat ini dinyatakan meninggal dunia usianya masih 7 tahun," kata Subroto, Minggu (17/8/2025).

OLAH TKP - Polisi tengah memeriksa lokasi tabrakan antara KA Batara Kresna dengan mobil Toyota Agya di perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Ngaliyan, Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Sabtu (16/8/2025). Korban tewas atas kecelakaan tersebut bertambah.
OLAH TKP - Polisi tengah memeriksa lokasi tabrakan antara KA Batara Kresna dengan mobil Toyota Agya di perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Ngaliyan, Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Sabtu (16/8/2025). Korban tewas atas kecelakaan tersebut bertambah. (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

Subroto mengatakan, korban QSS meninggal dunia ketika dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo bersama dua korban lainnya.

Dia mengungkapkan korban QSS meninggal dunia, Sabtu (16/8/2025) malam.

"Sehingga saat ini korban yang meninggal dunia ada dua orang," kata dia.

Dia mengatakan, untuk korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit.

Masing-masing dirawat di RSUD Moewardi dan RS PKU Wonogiri

Diketahui, di dalam mobil ada satu pengemudi, empat penumpang wanita dan dua anak-anak. 

“Kondisi yang lainnya masih sadar, ada yang dirawat RSUD Moewardi dan di PKU Muhammadiyah Wonogiri,” ungkap dia.

Ia menyebut penumpang merupakan rombongan keluarga asal Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Sedangkan sopir mobil itu merupakan adalah tetangga mereka di satu kampung.

Dia menuturkan belum bisa meminta keterangan dari pengemudi maupun penumpang.

Pasalnya kondisi mereka masih dalam perawatan di rumah sakit. 

"Itu satu kampung semua. Mereka mau berbelanja untuk keperluan tirakatan nanti malam, dan saat ini belum bisa dimintai keterangan, masih dirawat di rumah sakit,” pungkas dia. 

Baca juga: Kronologi Tabrakan KA Batara Kresna vs Toyota Agya di Selogiri Wonogiri, Mobil Terseret 34 Meter

Diberitakan sebelumnya, terjadi kecelakaan antara Batara Kresna dengan mobil Toyota Agya bernopol T-1759-GP di di perlintasan tanpa palang pintu tepatnya di perlintasan petak jalan Stasiun Pasarnguter-Stasiun Wonogiri kilometer 26+0, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pada Sabtu (16/8/2025) kemarin.

Mobil yang berisi satu keluarga asal Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri tertabrak KRD Batara Kresna saat hendak menyeberang di perlintasan tanpa palang pintu itu.

Diketahui mobil itu, hendak keluar untuk berbelanja kebutuhan tirakatan, mobil yang ditumpangi keluarga itu justru menabrak Kereta Api (KA) Batara Kresna.

Pasca kejadian itu, ada satu korban meninggal di lokasi kejadian.

Mengenal Selogiri

Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menjadi salah satu wilayah yang memiliki peran penting sebagai penyangga ibu kota kabupaten.

Terletak di sisi barat daya Kota Wonogiri, Selogiri berkembang pesat karena lokasinya yang strategis dan akses langsung ke jalur penghubung menuju Sukoharjo dan Solo.

Secara administratif, Kecamatan Selogiri menaungi sejumlah desa, di antaranya Gemantar, Kepatihan, Kintelan, dan Jendi.

Desa-desa tersebut masih mempertahankan nuansa pedesaan yang kental, namun tetap mendapat sentuhan modernisasi karena kedekatannya dengan pusat kota.

Aktivitas perekonomian warga Selogiri cukup beragam.

Selain mengandalkan pertanian, sebagian masyarakat bergerak di bidang perdagangan, jasa, hingga industri kecil. 

Tidak sedikit pula warga yang bekerja sebagai pegawai atau merantau ke kota besar. Kondisi ini menjadikan Selogiri sebagai kawasan yang dinamis dibandingkan kecamatan lain di Wonogiri.

Dari sisi fasilitas, Selogiri sudah memiliki infrastruktur memadai, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah, puskesmas, pasar tradisional, hingga akses jalan yang memudahkan mobilitas warga.

Kehidupan sosial masyarakat pun tetap terjaga dengan budaya gotong royong, kenduri, serta berbagai kegiatan tradisi Jawa.

Potensi pengembangan wilayah Selogiri dinilai cukup besar.

Selain sektor pertanian dan UMKM, kawasan ini mulai dilirik sebagai lokasi perumahan dan usaha karena kedekatannya dengan pusat kota. 

Beberapa desa bahkan tengah mengembangkan potensi wisata berbasis alam dan budaya untuk menarik minat pengunjung.

Dengan posisinya yang strategis, Selogiri tidak hanya menjadi penyangga Kota Wonogiri, tetapi juga dipandang sebagai kawasan yang memiliki peluang besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat Wonogiri secara keseluruhan.

Deretan Kecelakaan KA Batara Kresna di Solo Raya Sepanjang 2025

Sepanjang tahun 2025, rangkaian Kereta Api (KA) Batara Kresna yang melayani rute Solo–Wonogiri tercatat beberapa kali terlibat kecelakaan lalu lintas di kawasan Solo Raya.

Meski sebagian insiden hanya menyebabkan kerugian materi, ada pula peristiwa tragis yang menelan korban jiwa.

Pikap Tertabrak di Sukoharjo

Kasus pertama terjadi pada 23 Februari 2025 di perlintasan Pandeyan, Sukoharjo. Sebuah mobil pikap dengan nomor polisi AD 1780 ZC tertabrak KA Batara Kresna hingga terguling.

Pengemudi mengalami luka ringan, sementara kereta tetap bisa melanjutkan perjalanan.

Mobil Tertabrak di Jalan Slamet Riyadi Solo

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 28 Februari 2025, sebuah mobil kembali tertabrak Batara Kresna di jalur rel Jalan Slamet Riyadi, Solo. Kendaraan itu diketahui menyeberang meski kereta sudah membunyikan klakson.

Tidak ada korban jiwa, kereta hanya mengalami lecet dan perjalanan sempat tertunda 30 menit sebelum kembali berjalan.

Kecelakaan Maut di Gayam, Sukoharjo

Insiden paling fatal terjadi pada 26 Maret 2025 di perlintasan Gayam, Sukoharjo. Sebuah mobil Daihatsu Sigra berisi tujuh penumpang—sebagian merupakan pemudik dari Jakarta—ditabrak Batara Kresna.

Empat orang meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka.

Investigasi kepolisian menyebut kecelakaan itu dipicu dugaan kelalaian petugas palang pintu yang terlambat menutup akses perlintasan. Petugas tersebut kemudian ditetapkan sebagai tersangka pada April 2025.

Peristiwa ini memunculkan sorotan serius terhadap keamanan perlintasan kereta api tanpa palang di Solo Raya.

Pengemudi Gocar Terseret 15 Meter

Terakhir, pada 17 Juli 2025, sebuah mobil Gocar tertabrak Batara Kresna di kawasan simpang empat Sangkrah, Solo. Kendaraan terseret sejauh 15 meter, namun beruntung pengemudi hanya mengalami syok tanpa luka serius.

Polisi menduga pengemudi sedang menelepon dan dalam kondisi mengantuk saat melintasi rel.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved