Pencabulan Anak di Solo
Perilaku Predator Seksual di Banjarsari Solo : Introvert, Keluar Hanya Saat Salat Jumat
AI (57), pelaku kekerasan seksual terhadap anak di Banjarsari, Solo, dikenal sebagai sosok yang sangat tertutup.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - AI (57), pelaku kekerasan seksual terhadap anak di Banjarsari, Solo, dikenal sebagai sosok yang sangat tertutup.
Ia jarang terlihat berinteraksi dengan warga dan hanya keluar rumah saat salat Jumat.
Sikap introvertnya menjadi sorotan warga setelah kasus pencabulan terhadap sejumlah anak terungkap.
“Sehari-hari di rumah. Wajahnya aneh. Tidak bisa interaksi masyarakat. Ada kerja bakti, orang meninggal, diam. Tidak bersosial. Kalau Jumat salat Jumat,” jelas salah seorang orang tua korban, R, ditemui TribunSolo.com, Senin (18/8/2025).

Meski jarang bersosialisasi, rumah pelaku justru sering dijadikan tempat bermain anak-anak.
Belakangan diketahui, hal itu merupakan modus untuk mendekati korban.
“Anehnya kok dijadikan tempat main anak kecil. Sampai seharian senang banget ngemong bocah. Itu buat alibi,” tutur R.
Kasus ini mencuat setelah seorang ibu mendapati anaknya mengalami luka robek di bagian kemaluan.
Ia mengaku hancur saat mengetahui hasil visum dari RS Moewardi.
“Keterangan korban jarinya pelaku sampai ke kemaluan anak saya... Setelah visum benar ternyata terjadi robek anak saya sama N,” ungkap R.
Baca juga: Kronologi Ditangkapnya Predator Seksual dari Banjarsari Solo : Harus Menunggu 3 Bulan
Awalnya, sang ibu mengetahui dugaan pencabulan dari cerita keponakannya. Ia kemudian mengumpulkan kesaksian dari anak-anak lain yang diduga menjadi korban.
“Pertama itu keponakan saya Q itu cerita ke adik saya M bahwa yang namanya A melakukan pencabulan... Terus langsung anak itu saya kumpulkan korbannya N, F, S. Saya kumpulkan sore itu juga,” jelasnya.
Meski gemetar dan takut, ia memberanikan diri melapor ke berbagai pihak, termasuk PPA Kelurahan, RT, RW, dan Polresta Surakarta. Laporan resmi dibuat pada 6 Juni 2025.
“Saya kumpulkan sambil sama ndredeg takut namanya baru pertama kali... Tanggal 6 Juni idul adha saya lapor ke PPA Polresta Surakarta,” tutur R.
Proses hukum berlangsung selama tiga bulan, hingga akhirnya pelaku ditangkap di rumahnya pada 14 Agustus 2025.
“Terakhir penandatanganan penangkapan hari Rabu... Kamis jam 11,” ujarnya.
Meski sudah ada tiga korban yang melapor, keluarga korban meyakini masih banyak anak lain yang mengalami hal serupa namun belum berani bersuara.
“Yang lain (yang diduga menjadi korban juga) F, H, N, masih menyimpan... Sudah proses hukum tinggal tunggu persidangan,” ungkap R.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang predator seksual berinisial AI ditangkap pihak kepolisian pada Kamis (14/8/2025) di Kecamatan Banjarsari.
Kasus ini terungkap setelah orang tua korban, R mendapat cerita dari keponakannya yang bercerita aksi bejat pelaku kepada anaknya.
Ia pun melaporkan kejadian ini 6 Juni 2025.
Kemudian, pelaku berhasil ditangkap 3 bulan setelahnya.
(*)
Kesaksian Ibu Korban Predator Seksual di Solo : Hati Hancur Lihat Organ Vital Anak Sobek |
![]() |
---|
Kronologi Ditangkapnya Predator Seksual dari Banjarsari Solo : Harus Menunggu 3 Bulan |
![]() |
---|
Perjuangan Ibu Korban Predator Seksual di Solo : Telusuri Jejak, 3 Bulan Pelaku Tertangkap |
![]() |
---|
Pengakuan Korban dari Predator Seksual di Solo, Pelaku Beraksi Sejak 20 Tahun Silam Kini Ditangkap |
![]() |
---|
Dijanjikan Susu Rasa Cokelat, Bocah di Bawah Umur di Solo Jadi Korban Tindak Asusila Tetangganya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.