Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jagabaya atau Polisi Desa diwacanakan hadir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Ade Saptomo, Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila yang juga penggagas wacana ini menjelaskan bagaimana proses rekrutmen Polisi Desa ini nantinya.
Jagabaya atau Polisi desa ini, katanya, akan dipilih dari putra daerah setempat.
"Karena pendekatan Jagabaya ini adalah sosial kultural, maka yang dipilih adalah putra atau masyarakat setempat. Mereka dipilih oleh tokoh masyarakat," terangnya kepada awak wartawan usai Lokakarya bertajuk Revitalisasi Jagabaya (Polisi Desa) di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (7/5/2018).
Baca: Ini Alasan Ganjar Pranowo Berpeluang Dipilih Lagi oleh Pemilihnya di Pemilu 2013
Jika ternyata orang yang terpilih pernah mengikuti linmas, mereka akan mempunyai peran ganda.
"Ya alhamdulilah, mereka akan berperan ganda sebagai struktural pemerintah maupun kultural," katanya.
Sebagaimana diketahui, konsep Jagabaya atau Polisi Desa ini sedang diwacanakan hadir kembali di Indonesia.
Usulan ini sudah disampaikan dan didiskusikan bersama anggota Wantimpres, BIN, dan akademis dari Universitas Pancasila, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca: Saffron, Bumbu Dapur Eksklusif Seharga Rp 140 Juta Per Kilogram
Karanganyar pun dipilih untuk menjadi pilot project.
Catatan dari TribunSolo.com, di Jawa, Jagabaya merupakan petugas keamanan desa yang sempat ada di desa-desa pada zaman dahulu.
Sementara di daerah lain Jagabaya ini mirip seperti Pecalang di Bali, atau Uleebalang di Aceh.
Tugas Jagabaya hanya sebatas deteksi dini terhadap konflik sosial yang muaranya bisa datang dari informasi sesat di media sosial.