TRIBUNSOLO.COM - Seorang nelayan memberikan kesaksian atas jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Nelayan tersebut bernama Ni'man.
Ia mengaku mendengar suara ledakan keras.
Saat itu Ni'man sedang menyelam di lautan untuk memasang alat tangkap ikan.
Ni'man mengaku berada di 200 meter dari lokasi jatunhya pesawat
• Presiden Jokowi Tertunduk Memandang Sepatu Anak Korban Pesawat Lion Air JT-610
"Mau mendekati saya takut," kata Ni'man sebagaimana dilansir TribunSolo.com dari youtube acara iNews Sore di iNews TV, Selasa (30/10/2018).
Setelah mendengar ledakan tersebut, Ni'man tidak langsung mendekati.
Pasalanya, ia sempat menduga ledakan tersebut berasal dari suara kapal Pertamina yang sedang mencari minyak di laut.
Selain itu, ia juga khawatir jika terjadi ledakan lagi.
"Saya tinggal dulu deh, takutnya ada ledakan lagi," katanya.
Ni'man tak langsung melapor ke pihak berwajib usai mendengar suara ledakan tersebut.
Setelah ia bercerita kepada beberapa rekannya, barulah ia berani melapor.
Kepada awak media, Ni'man mengaku jika suara ledakan tersebut sangat kencang.
"Waduh bukan besar lagi, di dalam air aja sampai 'jedung'," kata Ni'man menirukan suara ledakan pesawat.
Simak videonya di bawah ini.
• Setelah Setnov, Taufik Kurniawan Jadi Pimpinan DPR Kedua yang Ditangkap KPK atas Kasus Dugaan Suap
Diberitakan sebelumnya, Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI dan Polri terus melakukan pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Berikut data terkini seputar hasil pencarian hingga Selasa (30/10/2018) malam.
37 kantong jenazah
Hingga saat ini, total ada 37 kantong jenazah yang berhasil dikumpulkan tim SAR.
Selanjutnya, bagian tubuh korban yang ditemukan akan diidentifikasi lebih lanjut oleh tim DVI Polri.
Adapun, di dalam 37 kantong jenazah tersebut belum terdapat tubuh korban secara utuh.
Namun, berisi potongan tubuh beberapa korban yang ditemukan selama pencarian.
52 kartu identitas
Tim SAR menemukan sejumlah barang yang diduga milik korban di antaranya yakni kartu identitas yang berupa KTP, paspor, hingga kartu BPJS.
Deputi Operasional Basarnas Nugroho Budi dalam konferensi pers, Selasa malam, mengatakan, kartu identitas dan tanda pengenal yang ditemukan jumlahnya sebanyak 52 dokumen.
Ia merinci, 52 kartu identitas itu terdiri dari kartu identitas perempuan sebanyak 18 dan sisanya yakni 34 kartu identitas korban berjenis kelamin laki-laki.
• Resmi Jadi Suami Maia Estianty, Irwan Mussry Unggah Foto Pernikahan, Lihat Potret Pengantin Baru Ini
Potongan kabin hingga kursi pesawat
Tim SAR gabungan yang salah satunya berasal dari unsur prajurit TNI menemukan serpihan dan benda-benda yang diduga berasal dari pesawat Lion Air JT 610.
Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI Kolonel Sus Taibur Rahman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com mengatakan, serpihan barang-barang tersebut di antaranya kabin pesawat, pelampung, pakaian wanita dan sandaran kursi pesawat.
Badan pesawat dan kotak hitam belum ditemukan
Badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, belum juga ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Hingga hari kedua pasca terjadinya kecelakaan, lokasi kotak hitam pesawat juga belum terdeteksi.
Proses pencarian di hari kedua melibatkan sekitar 35 kapal.
Empat kapal dilengkapi dengan peralatan yang mampu mendeteksi benda di bawah air.
Selain itu, pencarian juga dilakukan dengan penyelaman oleh TNI Angkatan Laut dan Basarnas.
Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).
Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.
Sedianya, pesawat itu mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB.
Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat. (*)