Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo menyatakan sektor manufaktur dan pariwisata harus terus dikembangkan untuk menjaga pertumbuhan perkonomian di Soloraya.
Kepala KPw BI SOLO, Bandoe Widiarto berujar sektor pariwisata ini difokuskan untuk bisa menjadi sumber perkonomian baru bagi daerah.
"Untuk mengembangkannya BI pun ikut serta ambil posisi di dalamnya, satu di antaranya dengan membangun sistem non tunai untuk pariwisata," katanya kepada Tribunsolo.com, Kamis (14/2/2019).
Di mana saat ini rencana pengembangan sistem non tunai ada di dua destinasi wisata Soloraya.
• Lingkungan Masih Jadi Faktor Terbesar Persebaran Penyakit Kanker
Yakni di Umbul Ponggok Klaten, serta Wisata Situs Arkeologi Jawa Tengah Sangiran.
"Dua destinasi wisata tersebut memiliki potensi data tarik inbond wisatawan yang lumayan tinggi," katanya.
Sistem Non Tunai ini juga akan dikembangkan satu di antaranya dalam proses retribusi tiket masuk kawasan wisata.
"Kenapa harus dikembangkan sistem non tunai tersebut dikarenakan penerapannya menggunakan teknologi digital, sehingga minim kebocoran, serta uang palsu," imbuhnya.
• Dugaan Pelanggaran Kampanye, Ganjar Pranowo Tegaskan Sudah Terima Surat Pemanggilan dari Bawaslu
Selain itu juga akan memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk proses saat ini yang Umbul Ponggok masih dalam tahap pendekatan dengan perbankan.
Sementara Deputi Deputi BI Kantor Perwakilan Surakarta Bidang Advisori dan Pengembangan Ekonomi Daerah Taufik Amrozy, berujar saat ini untuk tetap survive dalam dinamika perkonomian global, Pemerintah Indonesia memerlukan sumber devisa instan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Hal ini diperlukan untuk mengatasi defisit neraca berjalan memang perlu dicari sumber devisa yang sekiranya instan.
• PT KAI Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Mengatasnamakan Rekrutmen KAI
Sementara sejauh ini sudah cukup banyak contoh negara yang berhasil mengandalkan sektor tersebut untuk perekonomian yang lebih baik, antara lain Malaysia dan Thailand.
Ia mengatakan terkait hal itu, pemerintah Indonesia sudah cukup berhasil, yakni terbukti pada World Top 25 Destination tahun 2017, dan Bali menempati peringkat pertama mengalahkan New York, Paris, dan London.
Melihat keberhasilan tersebut, saat ini pemerintah sedang menggarap 10 destinasi wisata lain yang disebut dengan New Bali.
• Debat Kedua Capres, Polda Metro Jaya Siapkan 3 Lapis Pengamanan
Adapun, 10 destinasi wisata tersebut yaitu Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Gunung Bromo, Mandalika, Pulau Komodo, Taman Nasional Wakatobi, dan Morotai.
"Adanya Candi Borobudur yang masuk Area Jawa Tengah ini dapat juga dikembangkan untuk juga menjangkau pasar wisata hingga Soloraya," tutupnya. (*)