Pilpres 2019

Saiful Mujani Buka Hasil Quick Count Sejak 2009, Selisihnya di Bawah 1 Persen dari Real Count KPU

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Kolase quick count

TRIBUNSOLO.COM - Peneliti politik, Saiful Mujani membeberkan data quick count Pemilu sejak 2009 silam.

Selama sepuluh tahun terakhir, hasil quick count dari lembaga survei tak berbeda jauh dari real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selisih hasil penghitungan quick count dan real count KPU angkanya di bawah 1 persen alias 'nol koma'.

Hal itu disampaikkan oleh Saiful Mujani melalui kicauan Twitternya, Sabtu (20/4/2019).

8 Lembaga Survei yang Tergabung dalam Persepi Gelar Konferensi Pers Buka Data Quick Count Pemilu

Jika ditilik dari hasil quick count yang diunggah oleh Saiful Mujani, tingkat keakuratan dari quick count patut untuk dijadikan sebagai tolak ukur.

Namun tetap saja, penghitungan resmi dan sah hanya bisa dikeluarkan oleh KPU.

Yang mana hasil Pemilu 2019 dari KPU ini dapat diketahui pada 22 Mei 2019 nanti.

Dalam kicauannya, Saiful Mujani memperlihatkan hasil quick count sejak pilpres 2009 hingga Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ada beberapa lembaga survei yang dicantumkan dalam unggahan Saiful Mujani.

Antara lain, LSI-Denny JA, LSI-Mujani & Muhtadi, SMRC, Indobarometer, Litbang Kompas, Poltracking, Indikator dan Charta Politica.

Unggahan Saiful Mujani ini juga diretweet oleh para peneliti politik dan pimpinan lembaga survei lainnya.

Berikut ini hasil quick count sejak Pilpres 2009 dari berbagai lembaga survei dan real count KPU yang diunggah oleh Saiful Mujani.

( )

Burhanuddin dan lembaga survei lainnya terima tantangan buka data quick count 

Burhanuddin Muhtadi akan membuka data quick count-nya di hadapan dewan etik dan akademisi.

Hal itu disampaikan oleh Burhanuddin Muhtadi ketika menanggapi kicauan dari netizen yang menantangnya membuka data, Jumat (19/4/2019).

Sebagaimana diketahui, Burhanuddin adalah direktur eksekutif dari Indikator Politik Indonesia.

Quick count yang dilakukan oleh Indikator menunjukkan, dari 95,7 persen suara yang masuk, 53,91 persen memilih pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan 46,09 persen suara memilih pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hasil Quick Count Tak Sesuai Keinginan, Pria Ini Bacok Televisi Pakai Golok

Tak hanya Indikator, banyak lembaga survei lain yang memuat hasil serupa.

Serentaknya hasil survei yang memuat hasil serupa ini justru membuat kubu Prabowo-Sandi tidak percaya pada quick count.

Kubu Prabowo-Sandi bahkan memiliki metode sendiri.

Kubu Prabowo-Sandi mengkau telah melakukan real count yang dilakukan oleh internal timnya.

Dari hasil real count tim Prabowo-Sandi, diperoleh hasil pasangan nomor urut 02 tersebut menang 60 persen lebih suara.

Selanjutnya, buka-bukaan data quick count ini tak akan dilakukan oleh Buhanuddin sendirian.

Ia akan membuka datanya quick count lembaganya bersama dengan lembaga survei lain yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).

Lebih lanjut, Burhanuddin juga meminta kubu Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi untuk didatangkan guna melihat secara langsung data yang akan dipaparkan oleh lembaga-lembaga survei yang tergabung dalam Persepi.

Burhanuddin juga meminta BPN membuka data hasil olahan tim internal Prabowo-Sandi.

Kubu 02 Tidak Percaya Hasil Quick Count, Ini Penjelasan Pengamat Politik UNS Solo

"Besok lembaga saya bersama anggota PERSEPI lainnya akan melakukan apa yg kamu minta depan Dewan Etik dan akademisi.

Sekarang coba kamu minta BPN buka-bukaan data juga.

Jangan hanya ke kami kamu menuntutnya," kicau Burhanuddin Muhtadi, Jumat (19/4/2019).

Jokowi unggul menurut 9 lembaga survei

Telah diberitakan sebelumnya, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memenangi Pemilu Presiden 2019 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sembilan lembaga.

Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, Kamis (18/4/2019) pukul 08.30 WIB, hasil quick count sembilan lembaga belum mencapai 100 persen data masuk.

Namun, sisa suara sampel yang belum masuk tidak akan mengubah posisi perolehan suara berdasarkan hasil quick count.

Berikut rangkuman hasil quick count sembilan lembaga tersebut yang diolah dari berbagai sumber.

1. Litbang Kompas data 97 persen

Jokowi-Ma'ruf: 54,52 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,48 persen

2. Indo Barometer data 99,67 persen

Jokowi-Ma'ruf: 54,32 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,68 persen

3. Charta Politika data 98,6 persen

Jokowi-Ma'ruf: 54,32 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,68 persen

4. Poltracking Indonesia data 99,3 persen

Jokowi-Maruf: 54,87 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,13 persen

5. Indikator Politik Indonesia data 95,7 persen

Jokowi-Maruf: 53,91 persen
Prabowo-Sandiaga: 46,09 persen

6. SMRC data 97,11 persen

Jokowi-Maruf: 54,86 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,14 persen

7. LSI Denny JA data 99,5 persen

Jokowi-Maruf: 55,77 persen
Prabowo-Sandiaga: 44,23 persen

8. CSIS dan Cyrus Network data 98,15 persen

Jokowi-Maruf: 55,59 persen
Prabowo-Sandiaga: 44,41 persen

9. Median data 98,02 persen

Jokowi-Maruf: 54,57 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,43 persen

Hasil quick count tersebut bukan hasil resmi penghitungan suara.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara berjenjang secara nasional.

Prabowo klaim menang

Sempat disinggung di atas bahwa Prabowo telah mengklaim memenangi Pilpres 2019.

Bahkan, Prabowo merayakan sepihak dengan melakukan sujud syukur.

Prabowo tak memercayai hasil quick count yang menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Ia mengklaim bahwa hasil penghitungan sementara yang dilakukan pihak internal dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Uno ialah 62 persen suara.

"Ini adalah hasil real count di posisi lebih dari 320.000 TPS," kata Prabowo disambut sorak sorai para pendukung saat jumpa pers di Kertanegara, Jakarta, Rabu (17/4/2019) malam.

Mahfud MD: Kita Tak Harus Percaya Hasil Hitung Internal Kontestan Pilpres, Quick Count & Real Count

Prabowo meyakini persentase tersebut tidak akan berubah banyak hingga akhir penghitungan dan tidak berbeda dengan rekapitulasi resmi KPU nantinya.

Sementara Jokowi-Ma'ruf menunggu hasil penghitungan resmi KPU. Jokowi meminta seluruh pendukungnya untuk bersabar menunggu pengumuman KPU. (*)

Berita Terkini