Saya bilang, Pak Jkw kalah di provinsi yg "dulunya" adalah tempat garis keras dlm keagama.
Makanya Pak Jkw perlu rekonsiliasi," kicau Mahfud MD, MInggu (28/4/2019).
• Pendapat Mahfud MD Sebelum Relawan Ninja Sebut Klaim Presiden Prabowo Melanggar Hukum
"Sy katakan DULU-nya krn 2 alsn:
1) DULU DI/TII Kartosuwiryo di Jabar, DULU PRRI di Sumbar, DULU GAM di Aceh, DULU DI/TII Kahar Muzakkar di Sulsel.
Lht di video ada kata "dulu". Puluhan tahun terakhir sdh menyatu.
Maka sy usul Pak Jkw melakukan rekonsiliasi, agar merangkul mereka," imbuh Mahfud MD.
"Pak Refrizal, generasi yg lahir sejak tahun 1970-an bnyk yg tdk tahu bhw "dulu" ada itu.
Sekarang sih tidak.
Dimana salahnya sy mengatakan itu? Itu kan sejarah?
Makanya sy usul agar Pak Jkw merangkul mereka dgn rekonsiliasi segera agar pembelahan tdk berlanjut sampai 2024."
Di akhir tweet-nya, Mahfud memberikan mention ke Said Didu dan menekankan kata 'dulu' dan 'rekonsiliasi' dalam kicauannya.
"Isu tersebut menjadi panas dan digoreng ke-mana2 krn bnyk yg hanya membaca pertanyaan Pak @msaid_didu tanpa melihat videonya.
Padahal VT diposting jg di situ. Pertanyaan dlm cuitan Pak Said itu tak memuat dua kata kunci yakni kata "DULU" dan usul "REKONSILIASI". Lht dong videonya," kicau Mahfud MD.
Sebelumnya, Mahfud MD dan Said Didu lebih dulu saling berbalas argumen di Twitter perihal 'garis keras' ini.
Sebagaimana diketahui, karena ucapannya soal 'garis keras', muncul sejumlah protes dari warganet yang merasa tersinggung.