Bayi di Buleleng Lahir dengan Tangan dan Kaki 4, Orang Tuanya Kini Menyesal dan Butuh Bantuan

Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi asal Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt di RSUD Buleleng, Senin (23/9/2019).

TRIBUNSOLO.COM, SINGARAJA - Bayi perempuan yang terlahir dalam kondisi tidak sempurna, asal Banjar Dinas/Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng sudah mulai stabil.

Namun demikian, pihak keluarga belum  mengambil keputusan apakah setuju merujuk bayi tersebut ke RSUP Sanglah atau tidak, dengan alasan masih terkendala biaya.

Ditemui di ruang NICU RSUD Buleleng, Selasa (24/9), Made Sujana, ayah dari bayi tersebut, mengatakan, memang anak ketiganya itu sudah mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS) bantuan dari pemerintah.

Namun, dia mengaku belum mengetahui apakah biaya tindakan operasi nanti dapat ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan atau tidak.

Satu Bocah di Semarang Meninggal & Satu Bocah Lainnya Kritis Usai jadi Korban Tembok Sekolah Runtuh

Bila saja tidak masuk dalam tanggungan, dengan berat hati Sujana mengaku terpaksa membiarkan sementara organ-organ yang tidak sempurna tersebut menempel di tubuh sang buah hati.

Bukan tanpa alasan, sebab perekonomian Sujana terbilang sangat pas-pasan.

Pria berusia 36 tahun ini bekerja sebagai buruh serabutan, yang penghasilan sehari-hari hanya sekitar Rp 60 ribu.

Untuk itu, Sujana berharap, ada uluran tangan dermawan atau pemerintah untuk membantu membiayai operasi dan pengobatan buah hatinya.

Pengemis Penyandang Cacat Ditemukan Meninggal di Jalan, Polisi Kaget Sadari Jumlah Tabungannya

"Kalau ada bantuan biaya operasi, obat dan perawatan, saya sangat bersedia. Saya ingin agar anak saya bisa hidup dengan normal."

"Untuk makan kami sebagai penunggu pasien tidak ada masalah, tidak perlu dipikirkan. Yang penting bayi ini bisa mendapatkan penanganan," katanya lirih.

Saat ini pihak keluarga, kata Sujana, akan menitipkan bayi tersebut di RSUD Buleleng hingga beberapa waktu.

Sebab bila dibawa pulang, dikhawatirkan akan membuat kondisi sang bayi semakin memburuk.

Mayat Wanita Hamil Ditemukan Dengan Bayi Sudah Separuh Keluar di Kamar Kos

"Ibunya sudah pulang tadi (Selasa, Red) jam 11. Nah bayinya untuk sementara kami titip dulu di RSUD sampai kondisinya benar-benar stabil.

Kami takut setelah dibawa pulang, kondisinya semakin parah," terangnya.

Pria yang dikaruniai tiga orang anak ini membeberkan, saat kandungan berada di usia enam bulan, istrinya Kadek Gorsi (35) sempat merasakan firasat buruk, melalui mimpi.

Halaman
12
Tags:

Berita Terkini