Laporan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Demonstran yang menggelar demo penolakan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) di gedung DPRD Solo dengan pengamanan ketat diberi kesempatan masuk dan menyampaikan aspirasnya, Kamis (26/9/2019).
Dari pantauan TribunSolo.com, saat itu ada Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Solo, Tri Puguh Priyadi yang menemui para demonstran di pintu gerbang dan selanjutnya mengajak masuk ke dalam ruangan untuk menyampaikan aspirasinya.
Ia mengajak massa untuk berdiskusi bersama dengan perwakilan anggota DPRD Solo yang masih berada di dalam gedung.
Adapun bujukan Sekretaris Dewan DPRD Solo, Tri Puguh Priyadi disetujui oleh para demonstran yang berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Aliansi Garda Pembela Pancasila, dan mahasiswa dari sejumlah universitas se-Solo Raya.
• Baru Tiba Beberapa Menit di Gedung DPRD Solo, Puluhan Pelajar SMK yang Ikut Demo Dibubarkan Polisi
Massa setuju dengan ajakan Sekwan DPRD Solo, karena menuntut penolakan revisi RUU PKS.
Saat itu total 30 perwakilan aksi diperbolehkan berdiskusi dengan dewan di ruang banggar DPRD Solo.
Sebelumnya, demonstran dari berbagai elemen mulai memadati kompleks gedung DPRD Solo, Kamis (26/9/2019).
• Mahasiswa Mulai Padati Gedung DPRD Solo, Unjuk Rasa Terpantau Damai dan Polwan Buat Pagar Hidup
Dari pantauan TribunSolo.com, massa yang terlihat yakni dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Aliansi Garda Pembela Pancasila dan mahasiswa dari sejumlah universitas se-Solo Raya.
Unjuk rasa dimulai pukul 14.00 WIB dan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Aksi tersebut dilakukan untuk menolak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).
• Mahasiswa, Pelajar dan Transgender Ikut Demo di DPRD Jatim: Wes Diperkosa, Dipenjara, Ambyar Lur
Bahkan mayoritas pengunjuk rasa memakai pakaian berwarna putih sembari membawa banyak poster.
Di antaranya 'Aku Tak Rela Negeri Ini Menjadi Negeri Sodomi' hingga 'Tolak RUU-PKS'.
Adapun petugas juga membuat pagar hidup, seperti para polisi wanita (polwan) yang berjajar rapi di pintu masuk gedung DPRD Solo.
Mahasiswa tampak meneriakkan yel-yel bernada kritik saat melakukan unjuk rasa.
Yel-yel tersebut berbunyi, "DPR Ngawur.. DPR Ngawur.. DPR Ngawur," teriak peserta demo keras. (*)