Sadis, Driver Taksi Online Dijerat dari Belakang Sampai Tewas, Pelaku Hilangkan Jejak di Masjid

Editor: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembunuhan driver taksi online di Surabaya : Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan saat rilis hasil ungkap penangkapan pelaku pembunuhan driver taksi online, Kamis (24/10/2019).

TRIBUNSOLO.COM - Peristiwa pembunuhan sadis terhadap seorang driver taksi online terjadi di Surabaya.

Korban adalah Rusdianto (41), warga Bendul Merisi yang tinggal di Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.

Alasan Icuk Nekat Merampok Taksi Online di Klaten, Butuh Duit Ingin Pulang Kampung ke Malang

Pura-pura Jadi Penumpang, Residivis ini Rampok Driver Taksi Online di Klaten, Coba Tusuk Dada Korban

Kasus ini mulai bergulir setelah penemuan jasad korban di pinggir jalan tol Pasuruan, tepatnya di Jalan Tol Malang - Pandaan KM 72 Dusun Seloan, Desa Capang, Kabupaten Pasuruan.

Tak lama setelah penemuan jenazah korban, polisi berhasil mengungkap kasus ini.

Pelaku pembunuhan sadis ini adalah Gianto (36) warga Desa Babatan, Wiyung, Kota Surabaya.

Ia membunuh Rusdianto dengan sadis, yakni cara menjerat lehernya menggunakan tali tampar.

Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Dewa Putu Prima YP mengatakan tersangka ini memesan layanan di aplikasi  dengan tujuan Pondok Maritim Surabaya Selatan.

Setelah sampai lokasi, tersangka meminta korban untuk mengantarkan lagi ke Graha Family. Di tengah perjalanan, kira-kira di belakang National Hospital, tersangka mendadak meminta berhenti.

"Korban spontan menghentikan laju mobil Suzuki Ertiga W 1979 NK yang dikemudikannya. Tak disadari korban, di situ adalah tempat tersangka menghabisinya," jelasnya.

Menurut Kasat, korban ini dibunuh dengan tali tampar. Tali itu dililitkan di leher korban. Dari hasil autopsi, dugaan awal korban sempat melawan, karena ada bekasnya.

"Kemungkinan saking kuatnya tarikan tersangka, akhirnya korban tak berdaya dan meninggal dunia. Dari hasil autopsi juga menjelaskan, penyebab korban meninggal dunia akibat jeratan kuat di lehernya dan membuat saluran pernafasan terhenti," tambah dia.

Selanjutnya, kata Dewa, mayat korban dipindahkan ke bagian tengah mobil dan berangkat menuju arah Malang. Tersangka mengambil alih mobil korban dan masuk tol.

"Tersangka berniat membuang mayat tersebut di kawasan kebun teh Lawang namun tidak jadi dan selanjutnya pelaku menuju arah Surabaya melalui pintu tol Purwodadi," jelasnya.

Setelah itu, sesampainya di lokasi penemuan mayat, tersangka membuang mayat korban sekitar pukul 17.10, Senin (21/10/2019).

Jadi, lanjut Dewa, dari hari ditemukannya, korban sudah dua hari berada di sana.

Menurut Dewa, pelaku sempat berusaha menghilangkan jejak berupa ponsel korban, ke sebuah masjid.

"Kejadiannya Senin. Setelah membuang mayat korban, tersangka ke Masjid Cheng Hoo, Pandaan. Tersangka membuang HP korban di semak - semak," ungkap dia.

Dewa menerangkan, setelah itu Gianto kembali ke Surabaya.

Dia kebingungan mau menjualnya mobilnya di mana.

Motif tersangka membunuh ini karena memang ingin menguasai mobil korban.

"Pengakuannya, tersangka memiliki utang. Makanya nekat melakukan itu. Memang niat dari awal mau merampas dan menjual mobil hasil rampasan itu," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Pembunuhan Driver Taksi Online Rusdianto, Pelaku Diduga Lakukan Hal Sadis Seperti Ini

Berita Terkini