Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN -- Putra inisiator mobil Esemka yang ikut 'membawa' Joko Widodo (Jokowi) muncul di kepemimpinan nasional, Ida Hartono mendaftarkan diri untuk Pilkada Klaten 2020 lewat DPD PDI Perjuangan Jateng di Semarang.
Anak sulung Sukiyat yang saat ini juga menjadi Direktur PT Kiat Motor Klaten datang ke Semarang bersama sebagian pendukung yang berjumlah 25 orang.
Dengan mengenakan jas dan kaus berwarna merah dirinya menyerahkan beragam persyaratan.
"Setelah mendaftar ini harapanya saya bisa mendapatkan rekomendasi dari PDI-P," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (11/12/2019).
"Tentunya untuk maju sebagai calon bupati Klaten," ujarnya menekankan.
Ida sendiri mengatakan bahwa keinginannya maju sebagai calon bupati adalah karena ingin memajukan Klaten.
"PDI-P memanggil saya untuk menjadi calon Bupati Klaten," katanya.
• Pendiri Kiat Motor dan Inisiator Esemka Bongkar Karakter Ida Hartono, Sang Putra yang Nyalon Bupati
• Sosok Ida Hartono Putra Inisiator Esemka yang Direstui Jokowi Nyalon Bupati Klaten: Pekerja Keras
"Jika saya mendapat rekomendasi saya akan berjuang untuk membangun Klaten dan mensejahterakan rakyat," jelas dia.\
Untuk diketahui, Ida tercatat sebagai anggota partai PDI Perjuangan sejak 2008.
Masih berusia 36 tahun, Ida optimis ingin maju menjadi calon bupati di Pilkada 2020.
• Ida Hartono Putra Inisiator Esemka Direstui Jokowi Maju Pilkada Klaten 2020 lewat PDI-P Jateng
• Terungkap, Inilah Tujuan Putra Inisiator Esemka Ida Hartono Nyalon Bupati Klaten 2020
Ida membeberkan bahwa sejak bulan September 2019 dirinya telah mendaftar di DPC namun tapi tidak diusulkan.
DPC PDI-P Klaten lebih memilih menyodorkan Sri Mulyani yang saat ibu Bupati Klaten.
Dia menjelaskan, bahwa dirinya baru kali ini berkeinginan mencalonkan diri.
Keinginan putra sulung inisiator mobil Esemka dan AMMDes, Sukiyat tersebut lantaran ingin ada perubahan di kota kelahirannya tersebut.
"Sehingga Klaten lebih maju dari berbagai sektor," katanya.
"Yang penting saya dapat rekomendasi dulu dari DPD," katanya. (*)