TRIBUNSOLO.COM - Irjen Listyo Sigit Prabowo baru dilantik sebagai Kabareskrim Polri pada 16 Desember 2019.
• BREAKING NEWS : Tersangka Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan, Ternyata Anggota Polri Aktif
• Kasus Penyiraman Air Keras Dituding Rekayasa, Novel Baswedan Buka Suara
Ia sejatinya sudah ditunjuk melalui telegram rahasia per 6 Desember 2019.
Surat telegram tersebut ditandatangani oleh Asisten Kepala Polri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Eko Indra Heri.
Hanya berselang 10 hari setelah dilantik, Badan Reserse Kriminal Polri pimpinan Listyo, langsung mengumumkan berita besar kepada khalayak.
Mereka berhasil menangkap tersangka pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, Kamis (26/12/2019).
Pekerjaan yang 2,5 tahun sebelumnya, tak mampu diungkap oleh kepolisian.
Lantas siapa Irjen Listyo Sigit Prabowo?
Dilahirkan pada 5 Mei 1969, Listyo Sigit lulus dari Akpol tahun 1991.
Ia juga merupakan lulusan S-2 Universitas Indonesia dengan fokus penelitian tesis pada konflik etnis di Kalijodo.
Karier Listyo di kepolisian dimulai sebagai anggota Polres Tangerang.
Ia saat itu masih berpangkat Letnan Dua (Letda).
Tapi, Listyo merupakan sosok polisi yang memang sudah tak asing bagi Presiden Jokowi.
Pertemuan pertama antara Listyo dan Jokowi terjadi di Solo.
Pada 2010, ia ditunjuk menjadi Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta.
Saat itu, Jokowi, menjadi Wali Kota Solo untuk periode ke-2.
Saat menjabat Kapolresta Surakarta itu, ia pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah.
Tentu saja, dalam hubungan Kapolres dan Wali Kota, saat terjadi kasus itu, ia menjalin komunikasi yang sangat intens bersama Jokowi.
Kedekatan Listyo dan Jokowi, kembali terulang saat Jokowi naik level sebagai Presiden.
Saat Presiden Joko Widodo terpilih menjadi presiden di tahun 2014, Listyo pun diangkat sebagai ajudan presiden.
Saat itu, calon yang disodorkan Polri ke Presiden ada beberapa nama.
Tapi Jokowi memilih Listyo.
Kenapa?
Jokowi memilih orang yang pernah "dekat" dengannya untuk memastikan kerjanya berjalan optimal, seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 21 Oktober 2015.
Titah Jokowi kepada Kapolri, Jenderal Idham Aziz, untuk menangkap penyerang Novel Baswedan dalam hitungan hari, akhirnya ada di pundak Listyo Prabowo sebagai Kabareskrim.
Listyo pun menjawab tugas itu dengan menangkap dua tersangka, yang keduanya merupakan agota Polri aktif.
"Tadi malam (Kamis malam), tim teknis bekerja sama dengan Brimob, mengamankan pelaku yang diduga melakukan penyeraman kepada saudara NB," kata Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (27/12/2019). (*)