Pilkada Solo 2020

Rudy Singgung Intervensi ke DPC PDIP Solo dalam Pilkada 2020, Ini Tanggapan Tokoh Senior PDIP Solo

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator Forum 628 Setia Mega yang juga tokok senior PDIP Solo, Hari Adi Saptono, memberikan keterangan pada wartawan terkait pertemuan Gibran Rakabuming.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Pernyataan Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo yang menyampaikan adanya intervensi dalam tahapan Pilkada 2020 dinilai membingungkan.

Senior PDI Perjuangan, Hariadi Saptono menilai, pernyataan Rudy selama ini berpotensi membuat kebingungan di akar rumput partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Pernyataan beliau saling bertentangan antara satu dan yang lainnya, hal ini memungkinkan dapat menimbulkan kebingungan di akar rumput," ujar dia kepada TribunSolo.com, Kamis (26/12/2019).

"Salah satunya pernyataan terkait intervensi," imbuhnya menekankan.

Pernyataan dugaan intervensi yang disampaikan Rudy maknanya bias.

Hariadi menjelaskan, intervensi dilakukan ketika pemimpin sudah dianggap tidak peduli keadaan atau dianggap tidak mendengarkan masyarakat.

"Apa yang dilakukan DPD PDIP Jateng adalah justru bentuk kepekaan terhadap situasi yang ada, artinya tanggap dan tepat," jelas dia.

"Ketua DPC PDIP Solo, seharusnya memberi ruang bagi calon siapapun yang berangkat dari Partai, baik di struktur dan kultur, bukan sebaliknya mengistimewakan yang satu dan menganaktirikan yang lain," tambahnya.

Hariadi menduga intervensi yang dimaksud Rudy seperti yang dilakukannya selama ini.

Saat Ketua DPC PDIP Solo Rudy Bicara Adanya Intervensi dalam Tahapan Pilkada 2020

Puan dan Gibran Bertemu di Solo, Ini Tanggapan Relawan Purnomo-Teguh

"Jangan-jangan yang dimaksud intervensi adalah seperti yang dilakukan Ketua DPC PDIP Solo dalam hal ini pak Rudi yang mengekang struktur dan kultur untuk menyuarakan aspirasi dukungan kepada calon tertentu," ujarnya.

Hariadi menyinggung soal kedatangan kedatangan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani beberapa waktu lalu.

"Kehadiran Puan Maharani pada Rabu, 18 Desember 2019 ke Solo, sangat membawa kesejukan, santai sambil menikmati kuliner," kata Hariadi.

"Lagi pula kehadiran Puan Maharani sesungguhnya adalah bentuk kepedulian terhadap konstituen beliau, aneh bila, ada yang menganggap hal itu sebagai bentuk intervensi," imbuhnya.

Hariadi menilai, Rudy mungkin terbawa perasaan saat menyampaikan dugaan intervensi ke DPC PDIP Solo.

Disinggung Nama Gibran, Politisi Senior PDIP Solo Anggap Pamor Purnomo-Teguh Tidak Kalah Seksi

"Tidak menemui Puan Maharani dan mengatakan diintervensi menjadi aneh, kok jadi baper," tutur Hariadi.

"Tidak elok memancing kegaduhan dalam situasi seperti ini, justru pemimpin harus menyuarakan damai dan rukun, apalagi masih dalam semangat Natal," tambahnya.

Hariadi menyarankan untuk mengesampingkan ego dan menaruh kepentingan rakyat diatas segalanya.

"Kesampingkan ego, ingat kepentingan masyarakat harus ditaruh di atas kepentingan pribadi atau kelompok," ucap Hariadi.

"Jangan sampai mengumbar statement yang kebablasan didasarkan emosi sehingga membingungkan masyarakat," tandasnya. (*)

Berita Terkini