Sering Diabaikan, Inilah 4 Bahaya Game Online untuk Kesehatan, dari Obesitas hingga Sindrom Quervain

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Game Online

TRIBUNSOLO.COM - Di era teknologi yang terus berkembang ini aktivitas bermain game online semakin ramai oleh penggunanya.

Kita sepakati bersama jika ketika sedang bermain game online saat sedang jenuh atau di waktu luang memang sangat menyenangkan.

Cerita Pengamen CFD di Sidoarjo Asyik Nyanyi, Diajak Duet Cewek, Baru Sadar Ternyata Via Vallen

Namun, tahukah Anda bahwa game online juga bisa berefek negatif pada kesehatan fisik dan mental kita?

Melansir laman resmi Kementrian Kesehatan Indonesia, game online tak hanya disebut bisa menyebabkan adiksi tetapi juga bisa berbagai keluhan fisik, serta perubahan struktur dan fungsi otak.

Melansir dari berbagai sumber, berikut efek kesehatan yang ditimbulkan akibat terlalu banyak bermain game online:

1. Kecanduan

Salah satu masalah kesehatan utama yang ditemukan pada anak-anak dan remaja yang terlalu banyak bermain video game online adalah kecanduan.

Banyak studi uji klinis menunjukkan bahwa obsesi yang muncul akibat terlalu banyak menghabiskan waktu bermain game online sama dengan penyalahgunaan alkohol atau narkoba.

Efek dari kecanduan ini dimanifestasikan melalui kurangnya fokus pada kegiatan sehari-hari lainnya, kurangnya perhatian di kelas, dan pemikiran yang konstan tentang permainan.

Bahkan, Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kecanduan game online sebagai salah satu jenis penyakit gangguan mental (mental disorder).

Melansir laman SehatQ, kecanduan game juga bisa muncul dibarengi kelainan mental lainnya, seperti stres, depresi, serta gangguan kecemasan.

Hari Ini, Maxim dan Aplikator Ojek Online Lainnya akan Bahas Ketentuan Tarif

2. Gangguan penglihatan

Terlalu banyak bermain game online juga bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan pada organ mata, terutama penurunan penglihatan.

Melansir Hello Sehat, mata manusia tidak mempunyai proteksi yang cukup dari paparan sinar biru, baik yang berasal dari sinar matahari maupun peralatan elektronik.

Riset dari Harvard membuktikan bahwa sinar biru telah lama diidentifikasikan sebagai sinar yang paling berbahaya bagi retina.

Halaman
12

Berita Terkini