Pilkada Klaten 2020

Pernah Dibayar Rp 3 Ribu Per Hari, Ini Kisah Perjuangan Sipon Tukang Batu yang Nyalon Wabup Klaten

Penulis: Mardon Widiyanto
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tukang batu Sipon Wiro Sumarto yang nyaris menjadi Calon Wakil Bupati Klaten.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Nama Sipon Wiro Sumarto melambung dan semakin dikenal setelah memantapkan diri bakal menjadi orang nomor dua di Klaten.

Ya, Sipon yang selama ini menjadi tukang batu itu nekat menceburkan diri di politik dan kemudian mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Klaten melalui jalur indenpenden.

Dia mendampingi Baka;l Calon Bupati Klaten Sukirdiyono untuk Pilkada Klaten 2020.

Seperti apa sosok Sipon?

Ya, Sipon lahir 14 Desember 1967, di Kabupaten Klaten.

Saat ini dia tinggal di Desa Kupangm Kecamatan Karangdowo, Klaten.

Dia lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1987.

Kisah Tukang Batu Gagal Jadi Calon Wakil Bupati Klaten karena Baru Mengumpulkan 15 Ribu KTP

Setelah ia lulus SMA, tahun 1989 sampai 1990, ia pernah bekerja di atas roda Solo-Jogja.

Pria 52 tahun ini dulunya pernah bekerja sebagai supir dan kernet mobil angkutan.

Perjuangannya mendapatkan pundi-pundi untuk menghidupi keluarganya berlanjut.

Saat itu pada tahun 1994 ia bekerja sebagai tukang batu.

"Awal pertama digaji yang sayang terima hanya Rp 3 ribu rupiah per hari," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (23/2/2020).

Di saat tidak bekerja sebagai tukang bangunan, ia sempat bekerja sebagai marketing elektronik.

Sampai saat ini, ia masih setia bekerja sebagai tukang batu.

Di Sukoharjo, Tak Ada Pasangan yang Berani Calonkan Diri Melalui Jalur Independen dalam Pilkada 2020

Ia pernah bekerja seperti ini hingga sampai Jakarta dan Surabaya.

"Penghasilan tertinggi saya saat ini dari tukang batu hanya Rp 150 ribu rupiah per hari," aku dia.

Begitulah perjalanan hidup seorang tukang batu yang nekat maju sebagai Calon Wakil Bupati Klaten dari jalur indenpenden.

Ia maju menjadi calon orang nomor dua di Klaten karena diberi amanah oleh Tuntas Subagyo, pemilik Yayasan Surya Nuswantara.

Walaupun langkahnya terhenti karena kekurangan dukungan, ia tetap tidak patah semangat.

Ia tetap kembali ke pekerjaannya yang sudah memberikan dirinya pengalaman banyak.

"Saya tetap bekerja, jadi tukang batu," aku dia.

Kesal Dihukum Berdiri di Depan Kelas, Murid SMP Ini Lempar Batu Bata dan Pukul Guru hingga Tewas

Gagal Dapat Tiket Pilkada 2020

Sebelumnya, pasangan indenpenden Sukirdiyono dan Sipon Wiro Sumarto urungkan niatnya nyalon di Pilkada Klaten 2020 karena masih kurangnya dukungan.

Sipon Wiro Sumarto yang menjadi Bakal Calon Wakil Bupati Klaten jalur indenpenden itu membeberkan alasannya tidak jadi nyalon.

"Kami memutuskan untuk mengurungkan niat daftar ke KPU dikarenakan jumlah dukungan masih kurang," ungkap Sipon kepada TribunSolo.com, Minggu (23/2/2020).

Cawabup Klaten yang diusung oleh Ormas Tikus Pithi mengaku baru mengumpulkan baru 15.000 KTP.

Sementara terakhir penyerahan berkas hari ini di KPU Klaten.

Paslon Independen Abah Ali - Gus Amak Tak Gentar Lawan Gibran Anak Jokowi di Pilkada Solo 2020

"Jumlah dukungan terkumpul baru 15.000 dukungan berupa fotokopi e-KTP," aku Sipon.

"Baru sepertiganya dari batas syarat jumlah dukungan sekitar 65.295 atau sekitar 6.5 persen," tambah Sipon.

Pria yang dipasangkan dengan seorang perajin rotan ini mengaku dirinya dan pasangannya maju bukan atas dasar keingin pribadi, tetapi atas nama amanah pemilk organisasi ini, Tuntas Subagyo.

Pria yang sehari-hari menjadi tukang batu ini mengaku tetap semangat walaupun dirinya tak bisa mencalonkan diri.

Terlebih niatnya menjadi orang nomor dua di Klaten kandas.

"Walaupun saya tidak jadi mencalon diri di Klaten, saya tetap semangat dan tetap men-support kawan-kawan saya yang saat ini masih berjuang di sana," katanya. (*)

Berita Terkini