NF mengikat bocah malang yang berusia 6 tahun itu dan menyembunyikannya semalaman di lemari.
"Awalnya mau dibuang, tapi karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan di dalam lemari," ujarnya Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di TKP.
"Besok paginya tersangka ini akan membuang tapi bagaimana caranya dia bingung. Akhirnya dia berangkat ke sekolah pakai seragam," kata Heru.
• Cinta Penelope Nikah Keenam Kalinya? Suaminya Bule Turki Taha Gökhan Arıkan, Mirip Prince Harry
Namun, bukannya sampai di sekolah, NF di tengah jalan malah menuju Polsek Metro Tamansari untuk menyerahkan diri.
Dihadapan pihak kepolisian, pelaku mengaku telah membunuh temannya itu yang masih berusia 6 tahun.
"Di tengah jalan dia tidak sekolah dan berganti pakaian preman yang sudah disiapkan dan pada saat itu dia melaporkan diri," tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Heru menyebut, pelaku terinspirasi adegan di film pembunuhan yang sempat ditontonnya.
"Tersangka melakukan dengan kesadaran dan dia terinspirasi kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia terinspirasi oleh film," ucapnya.
Meski demikian, Heru mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan soal motif pelaku melakukan tindakan kejinya ini.
"Masih kita dalami, dari pengakuan dia pernah nonton setahun lalu," ucapnya.
Keseharian NF
Para tetangga bahkan tak percaya, NF tega membunuh temannya yang masih bocah berinisial APA.
Padahal teman atau korbannya ini masih bertetangga dengan NF.
Tetangga lantas mengungkap kebiasaan NF sehari-hari di rumah.
Melihat keseharian NF di rumah membuat warga semakin tak percaya remaja putri itu tega melakukan hal nekat.
Pasalnya, NF dikenal warga sebagai sosok remaja yang pendiam dan jarang bergaul dengan teman sebayanya.
"Anaknya jarang main di luar, dia di dalam rumah terus. Pulang sekolah langsung masuk ke dalam rumah," ucap Yuli (45) tetangga NF saat ditemui pewarta, Jumat (6/3/2020).
Hal itu juga diakui oleh ketua RT setempat, Sofyan.
Sofyan menyebut NF hampir tak pernah terlihat ke luar rumah.
"Paling yang kelihatan ibu dan adiknya saja, dia keluar rumah paling ke sekolah. Setelah pulang langsung masuk rumah," kata Sofyan.
Meski dikenal pendiam dan jarang bergaul dengan sebayanya, Sofyan menyebut, NF sosok yang cerdas dan berprestasi.
Dikatakannya, NF bahkan sering memenangkan lomba tenis.
Hal senada turut disampaikan oleh Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo.
Ia menyebut, sempat menemukan dua buah piala kejuaraan tenis meja di kamar NF saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Sebenarnya anak ini berprestasi, dia menjuarai kejuaraan tenis meja, ada dua piala di kamarnya," tuturnya.
"Anak ini punya kemampuan cukup luar biasa, tapi kita enggak tahu ini apakah kondisi kejiwaan atau bagaimana, makanya kami selidiki," tambahnya menjelaskan.
Tak hanya di bidang olahraga, NF nyatanya juga berprestasi di bidang akademik.
Hal ini diutarakan oleh Purwaningsih, kepala sekolah tempat NF bersekolah, ia menyebut, pelaku merupakan murid yang rajin dan pintar di sekolah.
"Dia rajin di sekolah, selalu duduk paling depan dan jago gambar juga. Dia memang pintar gambar," ucapnya.
Kini, jenazah korban sendiri telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan autopsi dan kasus masih dalam penyelidikan polisi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Ganti Seragam Sekolah Lalu ke Kantor Polisi, Siswi SMP Ini Simpan Mayat Temannya di Lemari Semalaman"