TRIBUNSOLO.COM - Kesadaran perempuan untuk merawat kebersihan kulit wajah dan tubuh terus meningkat dari waktu ke waktu.
Namun, sayangnya area kewanitaan masih kerap luput dari perhatian. Bahkan, tak sedikit yang hanya membersihkannya bersama area tubuh lain ketika mandi.
Padahal, kebersihan area kewanitaan juga perlu diperhatikan secara khusus demi alasan kesehatan.
Apa dampaknya jika hal itu tidak kita lakukan?
Andalan Feminine Care melalui siaran persnya belum lama ini mengingatkan kembali pentingnya menjaga kebersihan area kewanitaan.
Berdasarkan data yang mereka kumpulkan, sekitar 90 persen perempuan di Indonesia berpotensi mengalami keputihan, bahkan 31,8 persen gejala keputihan sudah dialami oleh remaja putri.
Data lainnya adalah sebuah penelitian tahun 2014 yang dimuat di Jurnal Skala Husada, 75 persen wanita Indonesia pernah mengalami keputihan setidaknya sekali dalam hidupnya.
Temuan-temuan tersebut membuktikan bahwa masih banyak perempuan di Indonesia yang belum memiliki perilaku tepat untuk menjaga higienitas area kewanitaannya secara baik.
Perlu diketahui, kondisi higienitas area kewanitaan yang buruk dapat menimbulkan berbagai infeksi yang berbahaya bagi organ reproduksi perempuan.
“Apabila tidak dijaga dengan baik, area kewanitaan yang tidak bersih dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksi."
• Mengenal 10 Istilah Populer di Internet, Mulai Meme hingga Noob
• Sederet Manfaat Daun Pepaya bagi Kesehatan, Salah Satunya Mengatasi Nyeri Menstruasi
"Karena infeksi yang disebabkan oleh jamur, virus, bakteri, dan parasit, hingga berujung pada candidiasis, trichomoniasis, bacterial vaginosis, sampai yang terparah seperti kanker serviks, tumor, serta kalainan vagina,” kata dr. Dinda Derdameisya Sp.OG.
Area kewanitaan yang kurang bersih bisa menimbulkan gatal.
Namun, waspadalah karena gatal itu sendiri memiliki beragam penyebab. Tidak hanya karena pencucian tubuh, namun bisa pula karena penyebab yang lebih mendesak, seperti infeksi menular seksual.
Menurut asisten profesor kebidanan dan kandungan di University of Alabama di Birmingham School of Medicine, Audra Williams, MD, vagina yang sering gatal mesti dilihat sebagai satu sinyal penting. Demikian pernyataan Williams yang dikutip laman Prevention.
"Vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan sendiri."