Kelompok aktivis mengecam penangkapan itu dan mendesak pemerintah untuk mencairkan dana tunai kepada rakyat miskin selama lockdown.
"Memakai cara kekerasan tidak akan mengisi perut warga Filipina, yang sampai saat ini tak menerima program subsidi untuk warga miskin," ujar LSM Gerakan Perempuan, Gabriela.
Pemerintah Filipina, mengambil langkah lockdown di Luzon sebagai taktik mencegah penyebaran Virus Corona.
Luzon, memiliki 57 juta jiwa penduduk, dan tengah menjalani masa lockdown selama sebulan.
Otoritas kesehatan Filipina mencatat 2.311 kasus positif Virus Corona, dengan 96 orang meninggal dunia. (*)